Natuna (ANTARA) - Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) antar pulau di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau terhambat akibat cuaca buruk dan berdampak adanya penumpukan antrean warga untuk mendapatkan Pertalite di SPBU Pulau Midai sejak Rabu (4/1).
"Minyak sudah tersedia tetapi masih tertahan di Sedanau, belum dapat izin dari Syahbandar," kata Camat Midai, Edra di Natuna, Kamis.
Terjadinya antrean Pertalite oleh warga setempat bukan karena kelangkaan BBM namun karena ada kekhawatiran warga mengingat distribusi BBM saat ini terhambat serta keterbatasan tempat penyaluran oleh Pertamina.
"Sudah kita cek stok ada 15 ton, cukup, tidak ada masalah, cuma ada kekhawatiran warga takut minyak habis makanya ada antrian," katanya.
Menanggapi kondisi tersebut, Section Head Communication dan Relations Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Agustiawan mengatakan terjadinya antrian di Midai dikarenakan keterbatasan SPBU di daerah itu.
"Untuk stok dan kuota tidak ada masalah, kita pastikan cukup, namun karena keterbatasan SPBU cuma satu, itu yang membuat panjangnya antrian warga," katanya menjelaskan.
Ia juga menjelaskan kendala saat ini lebih kepada distribusi antar pulau akibat cuaca ekstrem membuat distribusi terhambat karena menggunakan jalur laut yaitu kapal.
"Kita ketahui bersama saat ini kondisi cuaca di Natuna ombak tinggi, itu yang menjadi kendala kita dalam mengirimkan BBM ke Midai," ujarnya.
Sementara untuk kuota BBM untuk Midai, ia memastikan tidak ada pengurangan dan sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan.
"Semua sudah sesuai, kuota Natuna sudah sesuai, begitu juga Midai, tidak ada masalah, cuma kendala di Midai distribusinya kita cuma punya satu SPBU, mungkin itu layanan jadi terbatas," ungkapnya.
"Minyak sudah tersedia tetapi masih tertahan di Sedanau, belum dapat izin dari Syahbandar," kata Camat Midai, Edra di Natuna, Kamis.
Terjadinya antrean Pertalite oleh warga setempat bukan karena kelangkaan BBM namun karena ada kekhawatiran warga mengingat distribusi BBM saat ini terhambat serta keterbatasan tempat penyaluran oleh Pertamina.
"Sudah kita cek stok ada 15 ton, cukup, tidak ada masalah, cuma ada kekhawatiran warga takut minyak habis makanya ada antrian," katanya.
Menanggapi kondisi tersebut, Section Head Communication dan Relations Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Agustiawan mengatakan terjadinya antrian di Midai dikarenakan keterbatasan SPBU di daerah itu.
"Untuk stok dan kuota tidak ada masalah, kita pastikan cukup, namun karena keterbatasan SPBU cuma satu, itu yang membuat panjangnya antrian warga," katanya menjelaskan.
Ia juga menjelaskan kendala saat ini lebih kepada distribusi antar pulau akibat cuaca ekstrem membuat distribusi terhambat karena menggunakan jalur laut yaitu kapal.
"Kita ketahui bersama saat ini kondisi cuaca di Natuna ombak tinggi, itu yang menjadi kendala kita dalam mengirimkan BBM ke Midai," ujarnya.
Sementara untuk kuota BBM untuk Midai, ia memastikan tidak ada pengurangan dan sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan.
"Semua sudah sesuai, kuota Natuna sudah sesuai, begitu juga Midai, tidak ada masalah, cuma kendala di Midai distribusinya kita cuma punya satu SPBU, mungkin itu layanan jadi terbatas," ungkapnya.