Batam (ANTARA) - Kota Batam menjadi contoh penerapan Sekolah Lansia di Provinsi Kepulauan Riau untuk mewujudkan lansia yang SMART (sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat).
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto di Batam, Senin mengatakan dengan adanya Sekolah Lansia diharapkan bisa menjadi salah satu solusi pengintegrasian program atau layanan dari lintas sektor.
"Yang jelas harapan kita bagi lansia ini mereka menjadi lansia tangguh, bukan hanya ekonomi saja tapi secara psikis juga emosional kemudian mereka juga bersosial dan bermasyarakat, juga kemudian kesehatan. Semakin mereka aktif maka semakin sehat juga," kata Bonivasius.
Ia menjelaskan berdasarkan data lansia di Kepri sebanyak 5,53 persen dari seluruh penduduk yang ada di wilayah setempat yang berjumlah 2.064 jiwa.
"Sehingga diharapkan lansia yang ada di Kota Batam, maupun Kepri secara umum merupakan lansia yang SMART," ujar dia.
Selain itu, kata Bonivasius, Sekolah Lansia juga menjadi salah satu wadah bagi lansia untuk bisa mendapatkan penghasilan dengan melakukan berbagai hal yang menarik seperti bercocok tanam, hingga membuat prakarya yang bisa menghasilkan rupiah.
"Karena yang kita ajarkan nanti ada kaitannya juga untuk menambah penghasilan. Di beberapa tempat yang sudah berhasil itu mereka bikin semacam pertanian yang memanfaatkan lahan kecil. Itu semakin bagus dan bisa mendukung toko di sekitar tempat tinggal mereka juga," ujar dia.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Rohina menyampaikan terdapat 30 siswa-siswi yang mengikuti Sekolah Lansia yang akan melakukan pertemuan sebanyak 12 kali dalam setahun.
"Kita berharap lansia itu adalah manusia yang tangguh, dan mudah-mudahan melalui Sekolah Lansia ini semua lansia kita di Kepri dapat menikmati pelayanan kesehatan, pemeriksaan, peningkatan SDM," kata Rohina.
Ia berharap dalam waktu dekat Sekolah Lansia juga hadir di kabupaten/kota lainnya di Kepri yang juga diikuti oleh seluruh kecamatan hingga kelurahan yang ada di masing-masing wilayah.
"Kita harap tidak hanya disini saja tapi juga di kelurahan lain ikuti jejak disini," demikian Rohina.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto di Batam, Senin mengatakan dengan adanya Sekolah Lansia diharapkan bisa menjadi salah satu solusi pengintegrasian program atau layanan dari lintas sektor.
"Yang jelas harapan kita bagi lansia ini mereka menjadi lansia tangguh, bukan hanya ekonomi saja tapi secara psikis juga emosional kemudian mereka juga bersosial dan bermasyarakat, juga kemudian kesehatan. Semakin mereka aktif maka semakin sehat juga," kata Bonivasius.
Ia menjelaskan berdasarkan data lansia di Kepri sebanyak 5,53 persen dari seluruh penduduk yang ada di wilayah setempat yang berjumlah 2.064 jiwa.
"Sehingga diharapkan lansia yang ada di Kota Batam, maupun Kepri secara umum merupakan lansia yang SMART," ujar dia.
Selain itu, kata Bonivasius, Sekolah Lansia juga menjadi salah satu wadah bagi lansia untuk bisa mendapatkan penghasilan dengan melakukan berbagai hal yang menarik seperti bercocok tanam, hingga membuat prakarya yang bisa menghasilkan rupiah.
"Karena yang kita ajarkan nanti ada kaitannya juga untuk menambah penghasilan. Di beberapa tempat yang sudah berhasil itu mereka bikin semacam pertanian yang memanfaatkan lahan kecil. Itu semakin bagus dan bisa mendukung toko di sekitar tempat tinggal mereka juga," ujar dia.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Rohina menyampaikan terdapat 30 siswa-siswi yang mengikuti Sekolah Lansia yang akan melakukan pertemuan sebanyak 12 kali dalam setahun.
"Kita berharap lansia itu adalah manusia yang tangguh, dan mudah-mudahan melalui Sekolah Lansia ini semua lansia kita di Kepri dapat menikmati pelayanan kesehatan, pemeriksaan, peningkatan SDM," kata Rohina.
Ia berharap dalam waktu dekat Sekolah Lansia juga hadir di kabupaten/kota lainnya di Kepri yang juga diikuti oleh seluruh kecamatan hingga kelurahan yang ada di masing-masing wilayah.
"Kita harap tidak hanya disini saja tapi juga di kelurahan lain ikuti jejak disini," demikian Rohina.