Natuna (ANTARA) - Bencana tanah longsor di Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna pada, Senin (06/03) lalu, tidak hanya menimbulkan korban jiwa, juga merusak banyak infrastruktur. Salah satunya jaringan aliran listrik. 

Sebanyak tujuh tiang dan jaringan listrik di daerah itu hilang, akibatnya listrik di beberapa wilayah mati total selama kurang 10 hari hingga hari ini, Rabu (15/3).

Menyikapi hal itu, PT PLN Persero tengah berupaya agar pasokan listrik ke seluruh daerah bencana itu kembali normal.

"Tujuh tiang sama jaringannya hilang. Target kita hari ini selesai diperbaiki. Sore ini nyala," kata Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Ranai, Boni Sofianto di Natuna, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Tim SAR masih mencari empat orang korban longsor Serasan

Akibat listrik padam, maka desa Jermalik, Kecamatan Serasan salah satu desa terdampak telah mengalami krisis air bersih dan kesulitan akses informasi karena tidak adanya listrik.

"Masjid kami dah kering, ini menunggu bantuan genset, kemarin wakil bupati sudah ke sini meninjau secara langsung," kata Asmadi tokoh masyarakat setempat.

Selain itu, Ia juga mengatakan kesulitan lain dengan tidak adanya listrik selain air adalah untuk keperluan telekomunikasi tidak bisa dilakukan, karena HP Los batu.

"Kalau untuk lampu kemarin kita masih bisa gunakan aki sekarang dah mulai menipis," ujarnya.

Baca juga: Bencana longsor Serasan: Satu dari 48 korban belum teridentifikasi

Ia bersama warga setempat berharap para petugas dapat menyelesaikan pemasangan jaringan secepatnya dan tidak terjadi hambatan dalam pengerjaan.

"Semoga cepat selesai, dan dimudahkan segala urusan," kata Madi.

Ia juga menilai tanggap bencana yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak sangat baik, terbukti tiga menteri ikut turun langsung memastikan semua tahapan pasca bencana berjalan dengan baik, diantaranya Menteri PUPR, Menteri Sosial dan Menko PMK.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN upayakan aliran listrik di lokasi longsor Natuna segera normal

Pewarta : Cherman
Editor : Fery Heriyanto
Copyright © ANTARA 2024