Jakarta (ANTARA) -
Tim garuda yang menurunkan formasi 3-4-3 mampu mengimbangi kekuatan fisik yang diandalkan Burundi. Pasukan Shin Tae Yong ini bahkan berhasil membuka keunggulan pada menit keenam, saat Yakub Sayuri yang menyusup ke pertahanan lawan berhasil menanduk bola umpan silang kiriman Stefano Lilipaly.
Pada menit ke-11, giliran Lilipaly yang menerima umpan silang dari Yakub. Namun sundulan pemain Borneo FC itu masih dapat ditepis kiper Burundi Mutombora Fabien.
Keunggulan Indonesia bertambah pada menit ke-14. Sundulan Yakub mampu ditahan kiper Burundi, namun dari sana muncul kemelut di mulut gawablng Fabien yang berhasil dimaksimalkan oleh Dendy Sulistyawan untuj menggandakan keunggulan.
Gawang Indonesia yang dikawal kiper Syahrul Trisna relatif tidak banyak mendapat ancaman pada separuh babak pertama. Sempat muncul sedikit ancaman dari sepakan melebar pemain Burundi pada menit ke-20.
Peluang bagus kemudian kembali dimiliki Lilipaly, yang menerima umpan tarik dari Asnawi di dalam kotak penalti Burundi. Tetapi tembakannya masih membentur pemain lawan.
Menjelang turun minum, yakni pada menit ke-44, gawang Burundi bergetar untuk ketiga kalinya. Kiper Burundi Fabien gagal mengamankan umpan silang dengan sempurna, bola kemudian mengarah ke Rizky Ridho yang dengan mudah memasukkannya ke gawang tim tamu sekaligus menjadi gol penutup babak pertama.
Burundi mencoba mendominasi penguasaan bola pada awal babak pertama. Namun justru Indonesia yang sempat mencuri peluang lewat sundulan Yakub memanfaatkan umpan silang Pratama Arhan, tetapi bola masih melambung.
Pada menit ke-51, Burundi mampu memperkecil ketertinggalan. Diawali dari skema serangan balik cepat, Niyongabire Pacifique merepotkan pertahanan tim Garuda sebelum menaklukkan kiper Syahrul Trisna.
Gol tersebut seolah membuat Burundi semakin bersemangat untuk menyamakan kedudukan. Beberapa kali mereka mencoba melancarkan serangan berbahaya, namun trio Rizky-Jordi-Elkan selalu mampu mematahkan serangan yang datang.
Peluang bagus akhirnya didapat Burundi pada menit ke-85. Bonfils-Caleb Bimenyimana melepaskan tembakan jarak jauh, namun bola mampu ditepis kiper Syahrul. Syahrul Trisna juga berhasil menggagalkan sepakan Jospin Nshimirimana pada fase akhir laga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Burundi akui kekalahannya karena Indonesia bermain lebih bagus
Pelatih timnas Burundi Etienne Ndayiragije menilai permainan timnas Indonesia jauh lebih bagus dari tim asuhannya, saat Burundi takluk 1-3 pada pertandingan FIFA match day di Stadion Patriot Candrabagha, Bekasi, Sabtu (25/3).
Pada pertandingan tersebut, Tim Garuda yang tampil dominan pada babak pertama sempat memimpin 3-0 sebelum turun minum melalui gol-gol Yakub Sayuri, Dendy Sulistyawan, dan Rizky Ridho. Burundi kemudian mampu mendapatkan gol hiburan melalui sepakan Pacifique Niyongabire pada babak kedua.
"Selamat kepada timnas Indonesia yang mampu memanfaatkan berbagai peluang yang diperoleh, yang mana hal itu menjadi krusial dalam sebuah pertandingan. Selamat juga karena mereka memainkan pertandingan yang bagus," kata Ndayiragije pada konferensi pers setelah pertandingan.
Ndayiragije yang baru menangani timnas Burundi sejak Januari silam menyatakan timnya hanya memiliki waktu singkat untuk melakukan persiapan, selain itu timnya juga baru terbentuk. Dengan demikian, tidak heran jika Burundi sempat kesulitan menghadapi permainan timnas Indonesia pada babak pertama.
"Saya sebelumnya hanya memiliki waktu dua hari sejak bertemu dengan seluruh pemain, lalu melakukan tiga sesi latihan. Namun saya melihat para pemain kami berkembang selama pertandingan berlangsung," tambah mantan pelatih timnas Tanzania tersebut.
Pria 44 tahun itu juga tidak mau menyalahkan kondisi lapangan yang agak licin karena sebelum pertandingan berlangsung lapangan sempat diguyur hujan. Ia menilai tim Indonesia juga menghadapi tantangan yang sama perihal cuaca dan kondisi lapangan.
"Saat latihan kemarin memang cukup kering, tapi hari ini sedikit licin di beberapa bagian. Tapi itu bukan hanya di tim kami. Saya melihat masalah serupa juga dialami tim nasional Indonesia," kata Ndayiragije.
Burundi membawa serta pemain bintangnya Saido Berahino ke Indonesia. Namun pada laga pertama ia tidak dimainkan. Pelatih Ndayiragije menegaskan bahwa timnya tidak bergantung kepada seorang pemain tertentu.
"Kami Burundi melawan Indonesia sebagai sebuah tim, bukan hanya Saido saja melawan satu pemain lawan. Saya melihat Indonesia bermain baik sebagai sebuah tim bukan masing-masing individu," ucap Ndayiragije.
Burundi akan kembali menghadapi Indonesia pada FIFA match day Selasa (28/3) mendatang.
Sementara itu, tim nasional Indonesia menang 3-1 atas Burundi pada pertandingan FIFA match day, pada laga yang dimainkan di Stadion Patriot Candrabagha, Bekasi, Sabtu.Tim garuda yang menurunkan formasi 3-4-3 mampu mengimbangi kekuatan fisik yang diandalkan Burundi. Pasukan Shin Tae Yong ini bahkan berhasil membuka keunggulan pada menit keenam, saat Yakub Sayuri yang menyusup ke pertahanan lawan berhasil menanduk bola umpan silang kiriman Stefano Lilipaly.
Pada menit ke-11, giliran Lilipaly yang menerima umpan silang dari Yakub. Namun sundulan pemain Borneo FC itu masih dapat ditepis kiper Burundi Mutombora Fabien.
Keunggulan Indonesia bertambah pada menit ke-14. Sundulan Yakub mampu ditahan kiper Burundi, namun dari sana muncul kemelut di mulut gawablng Fabien yang berhasil dimaksimalkan oleh Dendy Sulistyawan untuj menggandakan keunggulan.
Gawang Indonesia yang dikawal kiper Syahrul Trisna relatif tidak banyak mendapat ancaman pada separuh babak pertama. Sempat muncul sedikit ancaman dari sepakan melebar pemain Burundi pada menit ke-20.
Peluang bagus kemudian kembali dimiliki Lilipaly, yang menerima umpan tarik dari Asnawi di dalam kotak penalti Burundi. Tetapi tembakannya masih membentur pemain lawan.
Menjelang turun minum, yakni pada menit ke-44, gawang Burundi bergetar untuk ketiga kalinya. Kiper Burundi Fabien gagal mengamankan umpan silang dengan sempurna, bola kemudian mengarah ke Rizky Ridho yang dengan mudah memasukkannya ke gawang tim tamu sekaligus menjadi gol penutup babak pertama.
Burundi mencoba mendominasi penguasaan bola pada awal babak pertama. Namun justru Indonesia yang sempat mencuri peluang lewat sundulan Yakub memanfaatkan umpan silang Pratama Arhan, tetapi bola masih melambung.
Pada menit ke-51, Burundi mampu memperkecil ketertinggalan. Diawali dari skema serangan balik cepat, Niyongabire Pacifique merepotkan pertahanan tim Garuda sebelum menaklukkan kiper Syahrul Trisna.
Gol tersebut seolah membuat Burundi semakin bersemangat untuk menyamakan kedudukan. Beberapa kali mereka mencoba melancarkan serangan berbahaya, namun trio Rizky-Jordi-Elkan selalu mampu mematahkan serangan yang datang.
Peluang bagus akhirnya didapat Burundi pada menit ke-85. Bonfils-Caleb Bimenyimana melepaskan tembakan jarak jauh, namun bola mampu ditepis kiper Syahrul. Syahrul Trisna juga berhasil menggagalkan sepakan Jospin Nshimirimana pada fase akhir laga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih Burundi akui kekalahannya karena Indonesia bermain lebih bagus