Batam (ANTARA) - H-7 Lebaran atau pada Sabtu (15/7/2023), KM Kelud mengangkut 2.425 penumpang rute Batam-Medan.

“Hari ini KM Kelud penumpang dari Batam ke Medan jumlahnya 2.425, yang turun dari Medan ke Batam jumlahnya 700 kurang lebih,” ujar Kepala Cabang Pelni Batam Muhammad Iqbal di Pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (15/4/2023).

Dia menjelaskan, jumlah tersebut sudah tergolong ramai dari pada hari-hari sebelumnya yang hanya sekitar seribu orang penumpang, namun belum memasuki puncak arus mudik Lebaran.

“Ini sudah masuk arus mudik dan ini juga pas pada hari Sabtu (hari libur), jadi orang-orang langsung memulai cuti lebih awal walaupun Pemerintah menetapkan cuti bersama pada tanggal 19 April," kata dia.

Baca juga: Pelni Batam ubah jadwal KM Kelud, penumpang dikabari via Whatsapp

Untuk puncak arus mudik yang menggunakan KM Kelud kata dia, akan terjadi pada tanggal 17, 18 dan 19 April 2023.

“Itu puncak arus mudik. Untuk penjualan tiket sendiri, itu sudah di atas angka 2 ribu semua pada tanggal itu,” ucapnya.

Dia juga menyebutkan bahwa, terjadi peningkatan jumlah penumpang sebanyak 50 persen jika dibandingkan tahun lalu.

“Peningkatan dari tahun lalu sekitar 50 persen, karena tahun lalu masih ada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Sekarang kami juga mendapat dispensasi dari Pemerintah sekitar 49 persen dari kapasitas kapal. Kapasitas kapal KM Kelud ini totalnya 2.600 orang ditambah 1.100 orang dan untuk KM Dorolonda dikasih dispensasi sebanyak 900 orang dari kapasitas sebanyak 2.100 orang," ucapnya.

Baca juga: Bandara Hang Nadim Batam bentuk posko angkutan Lebaran

Tingginya animo masyarakat untuk melaksanakan mudik pada tahun ini, Iqbal mengatakan bahwa pihaknya terpaksa mengubah waktu keberangkatan.

“Karena tidak hanya di Batam, di Medan animonya juga sangat tinggi. Jadi ada proses yang memakan waktu, tapi kami sudah mengantisipasi hal tersebut dengan membuka empat jalur antrian. Untuk prioritas juga kami sediakan,” ujarnya.


Pewarta : Ilham Yude Pratama
Editor : Fery Heriyanto
Copyright © ANTARA 2024