Batam (ANTARA) - Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji dipamerkan dalam kegiatan tahunan Kenduri Seni Melayu (KSM) untuk mendekatkan dan memperkenalkan kepada generasi muda serta pengunjung yang hadir dalam acara tersebut.

"Pameran di KSM sudah dua kali kita ikuti. Ini menjadi kegiatan rutin kita untuk mengenalkan Museum Batam kepada masyarakat Batam khususnya dan wisatawan domestik maupun mancanegara," kata Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji Senny Thirtywani dalam keterangan yang diterima di Batam, Jumat.

Ia menyebutkan koleksi yang dipamerkan tersebut di antaranya keris, sepeda, hingga Kendi Jenever zaman Belanda.

"Kendi bulat coklat muda ini memiliki kapasitas isi 1 liter air, kondisi warnanya sudah rusak dan tanpa telinga. Kendi Jenever ini terbuat dari bahan tembikar tanah dan glasir yang biasa digunakan masyarakat Belanda sebagai wadah minuman yang difermentasi, sehingga menjadi air anggur atau tuak," kata dia.

Senny menyampaikan bagi pengunjung yang ingin melihat lebih banyak koleksi museum, dapat berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji bertempat di Dataran Engku Putri, Batam Center.

Lebih lanjut ia menjelaskan Museum Batam Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama 475 museum lainnya di Indonesia.

Isi dari museum ini menampilkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.

Seorang anak muda yang berkunjung di KSM menyampaikan rasa kagumnya dengan kegiatan yang digelar oleh Kota Batam.

"Acaranya sangat keren, apalagi ada sejumlah koleksi museum yang dipamerkan jadi kita banyak tahu tentang Kota Batam," kata Reno.

Dengan begitu ia bersama teman-temannya berencana untuk mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji agar melihat koleksi yang lebih banyak.

"Pengen kesana, cari tau tentang sejarah Batam yang kami cintai," kata dia.

 


Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024