Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari menyatakan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) memiliki ide bisnis yang banyak, tetapi kurang berinovasi.

“Apa sih challenge-nya dari UMKM di Indonesia? Yang pertama adalah rendahnya kapasitas UMKM itu sendiri. Idenya banyak, tapi mungkin secara inovasinya juga kurang,” ujar Friderica dalam LIKE IT (Literasi Keuangan Indonesia Terdepan) #2 "UMKM Maju Investasi Tumbuh” di Kalimantan Barat yang dipantau secara virtual, di Jakarta, Selasa.

Persoalan lain yang dihadapi UMKM adalah sumber daya manusia masih sangat terbatas, dan pengelolaan keuangan juga harus terus perlu didorong.

Begitu pula dengan akses UMKM terhadap jasa keuangan yang disebut masih sangat terbatas, yakni baru tercapai 70 persen UMKM memiliki akses terhadap jasa keuangan dari total 65 juta UMKM di Indonesia.

Selain itu, sekitar 46,6 juta UMKM juga masih memerlukan tambahan pendanaan, dan baru 22,68 juta UMKM terdigitalisasi per Juni 2023.

OJK juga memiliki program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) guna mewujudkan indeks inklusi masyarakat Indonesia hingga 90 persen pada tahun 2024.

Baca juga:
Pemkot Batam sebut Festival Pedagang tingkatkan perekonomian
PLUT Batam tekankan pentingnya pemasaran secara digital bagi UMKM


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK sebut pelaku UMKM punya banyak ide, tapi mungkin kurang inovasi

Pewarta : M Baqir Idrus Alatas
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024