BI Kepri pastikan efisiensi anggaran tidak ganggu program dukung UMKM

id kepri batam,efisiensi anggaran,umkm,usaha mikro kecil menengah,kurma,gmp,bi kepri,Gebyar Melayu Pesisir

BI Kepri pastikan efisiensi anggaran tidak ganggu program dukung UMKM

Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto di Batam, Kepri. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) memastikan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan tidak akan berdampak pada program tahunan untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di provinsi itu.

Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto menegaskan bahwa BI tetap berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai kegiatan yang telah dirancang dan berlangsung secara tahunan.

“Salah satu strategi utama kami adalah memastikan program-program tahunan seperti pameran UMKM dan edukasi digitalisasi pembayaran tetap berjalan. Meskipun ada efisiensi anggaran, kami tetap melakukan berbagai upaya agar UMKM di Kepri terus berkembang,” ujarnya di Batam, Kamis.

Salah satu program unggulan yang tetap akan dilaksanakan adalah KURMA (Kepulauan Riau Ramadhan Fair), sebuah program yang akan menyambut dan mengiringi bulan suci Ramadhan.

Acara ini akan digelar di Kota Tanjungpinang sebagai langkah strategis untuk mempercepat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kepri dan mencakup berbagai kegiatan seperti kompetisi, pameran produk halal dan Bazar Ramadhan.

"Acara KURMA ini merupakan ajang untuk menguatkan sistem ekonomi syariah dengan merangkul komunitas, pelaku usaha dan masyarakat dengan seminar dan diskusi," ujar Rony.

BI Kepri juga akan menggelar Gebyar Melayu Pesisir (GMP) yang bertujuan untuk menampilkan produk unggulan UMKM serta meningkatkan penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital.

Acara ini akan diisi dengan bazar UMKM, edukasi digitalisasi pembayaran, serta berbagai pertunjukan seni budaya khas Melayu.

“Batam punya potensi besar, tapi masih perlu lebih banyak kegiatan atraksi untuk menarik wisatawan. Kami melihat Singapura punya konser internasional, dan Batam sebenarnya bisa melakukan hal serupa untuk menarik wisatawan, sekaligus memajukan sektor UMKM,” ujarnya.

“Meskipun anggaran berbeda dari tahun sebelumnya, kami tetap berusaha agar program ini tetap berjalan optimal, termasuk mendorong digitalisasi UMKM melalui QRIS,” tambahnya.

Dengan tetap berjalannya berbagai program pendukung UMKM, BI Kepri optimistis pertumbuhan ekonomi daerah tetap terjaga, terutama melalui pemberdayaan pelaku UMKM dan mendorong inovasi di sektor ekonomi kreatif.

Baca juga:
BI Kepri: Transaksi QRIS capai Rp626 miliar pada Desember 2024

Pertumbuhan ekonomi Kepri stabil dan diprediksi meningkat pada 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE