Tanjungpinang (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Subdivre Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menyiapkan sekitar 80 ton lebih bantuan sosial pangan beras untuk 8 ribu lebih keluarga penerima manfaat (KPM) di daerah setempat.

"Masing-masing KPM akan menerima bantuan sebanyak 10 kilogram beras per bulan, selama tiga bulan berturut-turut," kata Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Tanjungpinang, Meizarani, Rabu.

Ia mengatakan pemerintah pusat semula menjadwalkan penyaluran bantuan pangan beras tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober, November hingga Desember 2023.

Baca juga:
Guna perkuat ketahanan pangan, pemkot Tanjungpinang bina 50 KWT

Bulog Tanjungpinang sidak toko sembako

Namun, belakangan ada wacana penyalurannya bakal dimajukan menjadi bulan September, Oktober dan November 2023.

"Kami masih menunggu instruksi pusat, penyalurannya mungkin dipercepat guna menjaga stabilisasi harga dan stok beras di pasaran," ujarnya.

Meizarani menyampaikan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo,  Bulog ditugaskan menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) dengan baik dan benar kepada KPM untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Selain itu, bantuan ini juga bertujuan menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan harga beras di pasaran jelang momentum akhir tahun 2023 dan menyambut Tahun Baru 2024.

Baca juga:
Pulau Penyengat Tanjungpinang juara satu ADWI 2023 kategori desa wisata rintisan

Gubernur Ansar: Tanjungpinang Fest 2023 jadi daya tarik wisata

"Apalagi beras menjadi salah satu penyumbang inflasi, sehingga perlu dijaga stabilitas harga dan pasokannya," ungkapnya.

Ia menambahkan saat ini Bulog Tanjungpinang juga tengah mengintensifkan program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan menyebarkan beras medium di pasaran.

Hal itu dimaksudkan untuk menstabilkan lonjakan harga beras premium di pasaran yang belakangan naik sebesar Rp200 sampai Rp500 per kilogram.

"Setiap hari, kami mengeluarkan beras SPHP di pasaran untuk mengontrol stabilitas harga beras," sebutnya.

Dia pun memastikan stok beras SPHP di gudang Bulog Tanjungpinang aman dan cukup hingga lima bulan ke depan, yakni berjumlah sekitar 1.500 ton, dengan estimasi kebutuhan sekitar 300 ton per bulan.

Di samping itu, ia menjamin harga beras SPHP masih stabil di angka Rp49.000 untuk kemasan 5 kilogram, atau Rp9.950 per kilogram.

Kecuali harga beras premium, menurutnya, Bulog Tanjungpinang menjual seharga Rp12.000 per kilogram, atau naik Rp500 dibanding sebelumnya yang seharga Rp11.500 per kilogram.

Kenaikan ini dipicu faktor cuaca dan gagal panen di daerah sentra penghasil beras, seperti Pulau Jawa.

“Kami pun siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam hal menggelar pasar murah, karena stok beras SPHP masih cukup,” katanya pula.


Baca juga:
Panglima Koarmada I ingatkan pentingnya sikat gigi kepada siswa SD

Jadwal pelayaran kapal Bintan-Batam ditambah antisipasi kepadatan

Pangkoarmada I jadi bapak tiga anak stunting di Tanjungpinang

Pemprov Kepri usul anggaran Rp39 miliar ke pusat guna tata Penyengat
 

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024