Tanjungpinang (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin mendukung pengadaan pompa apung di pemukiman warga pesisir guna mengantisipasi terjadinya kebakaran.
Menurut Wahyu, peristiwa kebakaran yang menghanguskan belasan rumah warga pesisir di Pulau Buluh, Kota Batam pada bulan Juli 2023, menjadi pelajaran bahwa pemerintah harus menganggarkan pengadaan pompa apung di kawasan pesisir.
"Akses masuk yang sulit, menghambat petugas memadamkan kebakaran di Pulau Buluh. Makanya, diperlukan pompa apung supaya warga bisa memadamkan api secara mandiri, sambil menunggu petugas pemadam datang ke lokasi kejadian," kata Wahyu Wahyudin di Tanjungpinang, Rabu.
Oleh karena itu, ia sangat mendukung Pemprov Kepri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera merealisasikan pemasangan pompa apung di kawasan pemukiman pesisir.
Baca juga:
BPOM Batam ajak pelaku usaha mendaftarkan produk dagang
Polda Kepri pastikan tidak ada korban WNI dari kasus "love scamming" di Batam
Ia pun meminta BPBD mendata daerah pesisir yang rawan bencana kebakaran, sehingga dapat menjadi prioritas dalam hal alokasi anggaran pengadaan pompa apung tersebut.
"Salah satunya di kawasan pesisir Batam, karena sudah beberapa kali terjadi kebakaran di daerah itu," ujarnya.
Selain itu, Wahyudin juga mengingatkan penempatan pompa apung harus disertai dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat pesisir terkait penggunaan alat tersebut.
"Warga harus dilatih cara menggunakannya, jangan pula barangnya sudah ada, tapi tidak ada yang bisa menggunakannya," ujar dia.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, menyampaikan pihaknya pada tahun 2024, telah menganggarkan sekitar Rp300 juta untuk pengadaan pompa apung di Pulau Buluh, Kota Batam.
Baca juga:
Menko Airlangga: GTRA Summit momentum mewujudkan kepastian hukum tanah
Menteri ATR/BPN serahkan 10.668 sertifikat tanah untuk warga Kepri
Pengadaan pompa apung tersebut merupakan realisasi janji Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, saat meninjau korban kebakaran rumah di Pulau Buluh, Juli 2023.
Lanjutnya, BPBD juga menyiapkan anggaran sekitar Rp500 juta untuk melatih warga pesisir agar bisa mengoperasikan pompa apung.
"Termasuk melatih para pemuda pesisir, melalui program sekolah bencana," katanya pula.
Hasbi menambahkan secara bertahap pihaknya akan menganggarkan pemasangan pompa apung di wilayah pesisir lainnya sesuai kemampuan keuangan daerah.
Ia turut mengutarakan cara kerja pompa apung sangat fleksibel, karena bisa mengambang di permukaan air laut untuk memompa air, lalu tinggal diarahkan ke tujuan penyemprotan menggunakan selang air.
Baca juga:
Dinas Bina Marga Batam siagakan puluhan alat berat demi antisipasi banjir
Pemkot Batam tingkatkan kualitas pelayanan pemakaman
Bapenda Kepri razia kendaraan guna optimalkan capaian pajak
Bulog Kota Tanjungpinang siapkan 74 ton bantuan sosial pangan beras
Menurut Wahyu, peristiwa kebakaran yang menghanguskan belasan rumah warga pesisir di Pulau Buluh, Kota Batam pada bulan Juli 2023, menjadi pelajaran bahwa pemerintah harus menganggarkan pengadaan pompa apung di kawasan pesisir.
"Akses masuk yang sulit, menghambat petugas memadamkan kebakaran di Pulau Buluh. Makanya, diperlukan pompa apung supaya warga bisa memadamkan api secara mandiri, sambil menunggu petugas pemadam datang ke lokasi kejadian," kata Wahyu Wahyudin di Tanjungpinang, Rabu.
Oleh karena itu, ia sangat mendukung Pemprov Kepri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera merealisasikan pemasangan pompa apung di kawasan pemukiman pesisir.
Baca juga:
BPOM Batam ajak pelaku usaha mendaftarkan produk dagang
Polda Kepri pastikan tidak ada korban WNI dari kasus "love scamming" di Batam
Ia pun meminta BPBD mendata daerah pesisir yang rawan bencana kebakaran, sehingga dapat menjadi prioritas dalam hal alokasi anggaran pengadaan pompa apung tersebut.
"Salah satunya di kawasan pesisir Batam, karena sudah beberapa kali terjadi kebakaran di daerah itu," ujarnya.
Selain itu, Wahyudin juga mengingatkan penempatan pompa apung harus disertai dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat pesisir terkait penggunaan alat tersebut.
"Warga harus dilatih cara menggunakannya, jangan pula barangnya sudah ada, tapi tidak ada yang bisa menggunakannya," ujar dia.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, menyampaikan pihaknya pada tahun 2024, telah menganggarkan sekitar Rp300 juta untuk pengadaan pompa apung di Pulau Buluh, Kota Batam.
Baca juga:
Menko Airlangga: GTRA Summit momentum mewujudkan kepastian hukum tanah
Menteri ATR/BPN serahkan 10.668 sertifikat tanah untuk warga Kepri
Pengadaan pompa apung tersebut merupakan realisasi janji Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, saat meninjau korban kebakaran rumah di Pulau Buluh, Juli 2023.
Lanjutnya, BPBD juga menyiapkan anggaran sekitar Rp500 juta untuk melatih warga pesisir agar bisa mengoperasikan pompa apung.
"Termasuk melatih para pemuda pesisir, melalui program sekolah bencana," katanya pula.
Hasbi menambahkan secara bertahap pihaknya akan menganggarkan pemasangan pompa apung di wilayah pesisir lainnya sesuai kemampuan keuangan daerah.
Ia turut mengutarakan cara kerja pompa apung sangat fleksibel, karena bisa mengambang di permukaan air laut untuk memompa air, lalu tinggal diarahkan ke tujuan penyemprotan menggunakan selang air.
Baca juga:
Dinas Bina Marga Batam siagakan puluhan alat berat demi antisipasi banjir
Pemkot Batam tingkatkan kualitas pelayanan pemakaman
Bapenda Kepri razia kendaraan guna optimalkan capaian pajak
Bulog Kota Tanjungpinang siapkan 74 ton bantuan sosial pangan beras