Jakarta (ANTARA) - Politikus Golkar Dito Ariotedjo mengatakan informasi bergabungnya NasDem dan PKB berikut penetapan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden sebagai kabar yang masih simpang siur.
Dia menjelaskan Partai Golkar masih menunggu informasi resmi dari PKB yang kemungkinan disampaikan pada Jumat (1/9).
"Masih simpang siur ya. Tadi baru saya kontak dengan Pak Syaiful Huda. Katanya lihat besok. Kami masih belum tahu. Kita tunggu resminya saja. Kami di Koalisi (Indonesia Maju, red.) ada forum komunikasi. Jadi, kita tunggu bagaimana sikap PKB dengan isu yang beredar," kata Dito Ariotedjo di Jakarta, Kamis.
Syaiful Huda, politikus PKB yang dikontak Dito, merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PKB.
Dia menyampaikan jika PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju, maka tentu itu akan berpengaruh pada kekuatan koalisi.
Namun, dia memastikan Golkar tetap berkomitmen bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
"Saya yakin Pak Airlangga komit (berkomitmen, red.) dengan apa yang sudah disepakati," kata Dito.
Terlepas dari dinamika itu, dia mengatakan masyarakat yang nantinya menjadi pemilih saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang menentukan.
"Kembali ke masyarakat, bagaimana melihat apa yang ditawarkan koalisi maupun pasangan capres-cawapres kalau sudah ditetapkan secara resmi," kata Dito.
Dito, saat ditanya mengenai kemungkinan penentuan bakal cawapres semakin mudah jika PKB hengkang dari koalisi, menyampaikan situasinya tetap sama.
"Enggaklah sama saja. Kita (anggota koalisi, red.) yang penting guyub. Kebersamaan semua bisa didiskusikan secara kekeluargaan dan akan dipilih yang paling terbaik buat negara ke depan," kata Dito Ariotedjo.
Sejauh ini, Anies belum memberikan komentar-nya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Politikus Golkar Dito Ariotedjo sebut Anies-Cak Imin simpang siur
Dia menjelaskan Partai Golkar masih menunggu informasi resmi dari PKB yang kemungkinan disampaikan pada Jumat (1/9).
"Masih simpang siur ya. Tadi baru saya kontak dengan Pak Syaiful Huda. Katanya lihat besok. Kami masih belum tahu. Kita tunggu resminya saja. Kami di Koalisi (Indonesia Maju, red.) ada forum komunikasi. Jadi, kita tunggu bagaimana sikap PKB dengan isu yang beredar," kata Dito Ariotedjo di Jakarta, Kamis.
Syaiful Huda, politikus PKB yang dikontak Dito, merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PKB.
Dia menyampaikan jika PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju, maka tentu itu akan berpengaruh pada kekuatan koalisi.
Namun, dia memastikan Golkar tetap berkomitmen bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
"Saya yakin Pak Airlangga komit (berkomitmen, red.) dengan apa yang sudah disepakati," kata Dito.
Terlepas dari dinamika itu, dia mengatakan masyarakat yang nantinya menjadi pemilih saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang menentukan.
"Kembali ke masyarakat, bagaimana melihat apa yang ditawarkan koalisi maupun pasangan capres-cawapres kalau sudah ditetapkan secara resmi," kata Dito.
Dito, saat ditanya mengenai kemungkinan penentuan bakal cawapres semakin mudah jika PKB hengkang dari koalisi, menyampaikan situasinya tetap sama.
"Enggaklah sama saja. Kita (anggota koalisi, red.) yang penting guyub. Kebersamaan semua bisa didiskusikan secara kekeluargaan dan akan dipilih yang paling terbaik buat negara ke depan," kata Dito Ariotedjo.
Sejauh ini, Anies belum memberikan komentar-nya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Politikus Golkar Dito Ariotedjo sebut Anies-Cak Imin simpang siur