Batam (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam menyebutkan Kepulauan Riau (Kepri) tidak terdampak sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
 
"Berdasarkan citra satelit, tidak terdeteksi sebaran asap di wilayah Kepri," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam Suratman saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, Senin.
 
Dia menjelaskan sebaran asap terdeteksi di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Kepri, menurutnya, tidak terpapar asap karhutla karena arah angin di Indonesia pada umumnya bertiup dari Tenggara ke arah Barat Laut.
 
Karena itu, lanjut dia, kabut yang menutupi langit Batam merupakan tutupan awan rendah, bukan kabut asap.
 
"Berdasarkan citra satelit terdeteksi kondisi kelembaban atmosfer di Kepri, kondisi kelembaban tinggi (basah) menandakan banyak tutupan awan rendah," kata dia.
 
Baca juga:
BNPB optimalkan TMC pada awal Oktober untuk padamkan kebakaran hutan

Kualitas udara di Semenanjung Malaysia tidak sehat
 
Diberitakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mencatat karhutla mencapai kurang lebih 550,33 hektare, dimana Kabupaten Batanghari memiliki luas lahan terbakar terbanyak.
 
Plh Kepala BPBD Provinsi Jambi Dodi Chandra, di Jambi, Senin, mengatakan luas lahan dan hutan yang terbakar sampai saat ini tercatat 550,33 hektare terhitung sejak 1 Januari hingga 30 September 2023.
 
Begitu juga kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang semakin parah sehingga mengakibatkan jarak pandang pada Senin (2/10) pagi kurang dari 10 meter.
 
Kabut asap parah mengepung Kota Sampit, tidak hanya ruas jalan utama seperti Jalan Tjilik Riwut, Sudirman, dan HM Arsyad, bahkan kawasan pinggir sungai yaitu Jalan Baamang I yang biasanya terbebas dari kabut asap, kini juga dilanda asap pekat.

Baca juga:
Kabut asap di Pekanbaru terdampak kebakaran hutan di Jambi dan Sumsel

Kualitas udara Kota Palembang masih belum membaik pada Ahad

Pewarta : Ilham Yude Pratama
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024