Batam (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan kualitas udara di kota itu pada Sabtu (7/10), masuk dalam kategori tidak sehat dengan nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) 111, sehingga masyarakat diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kota Batam IP di Batam, Sabtu, mengatakan imbauan tersebut ditujukan juga secara khusus kepada masyarakat yang berisiko tinggi asma, lansia, anak-anak, serta ibu hamil.

"Pagi ini nilai ISPU kita 111, masuk kategori tidak sehat atau warna kuning. Saatnya gunakan masker untuk aktivitas di luar, terutama bagi yang beresiko tinggi memiliki asma, lansia, anak-anak, ibu hamil," ujar IP.

Pada Jumat (6/10), kualitas udara di Kota Batam masih kategori sedang dengan nilai ISPU 72.

Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang salurkan bantuan payung parasol kepada warga
Pemprov Kepri kelola dana pokok pikiran DPRD Rp190 miliar

Sementara pada Rabu (4/10), kualitas udara di Kota Batam juga pada kategori sedang dengan nilai ISPU 92.

Terdapat lima kategori ISPU, di antaranya dalam rentang 1-50 pada kategori baik, rentang 51-100 pada kategori sedang, rentang 101-200 pada kategori tidak sehat, rentang 201-300 pada kategori sangat tidak sehat, dan rentang 301 ke atas kategori berbahaya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, menyampaikan kabut asap tersebut diperkirakan dari Sumatera, karena arah angin saat ini juga bertiup dari arah tenggara.

"Karena tidak ada laporan kebakaran lahan di Batam," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam Suratman.*

Baca juga:
Bahlil yakin pemerintah dapat atasi masalah Rempang
DLH sebut kualitas udara di Batam kategori sedang
Kejati Kepri upayakan pendapatan negara Rp1,4 T dari stockpile bijih bauksit

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masuk kategori tidak sehat, DLH Batam imbau warga pakai masker

Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024