Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Pilar 08 Bahlil Lahadalia menilai jargon "wes wayahe" (sudah waktunya) merupakan bentuk jargon optimisme pemenangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo dan Gibran pada Pilpres 2024.

Dalam keterangannya di Surabaya, Senin, Bahlil mengatakan jargon "wes wayahe" itu bentuk optimisme para relawan yang tergabung di Pilar 08, bahwa tahun 2024 menjadi saat yang tepat bagi Prabowo-Gibran melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Apalagi Prabowo-Gibran merupakan sosok punya komitmen kuat membangun kemajuan Indonesia," katanya.

Menurutnya, Indonesia negara besar, jadi tidak bisa dipimpin orang-orang yang cuma coba-coba.

Komitmen itu, kata dia, juga didukung latar belakang pengalaman, seperti halnya Prabowo Subianto yang menguasai bidang kemiliteran dan pertahanan negara.

Sedangkan, Gibran merupakan tokoh muda dan telah lama berkecimpung di dunia usaha. Dia juga merupakan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah.

"Calon wakil presiden kita itu pengalaman di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kalau mau menjadikan UMKM sebagai penopang ekonomi bangsa, maka harus ada orang yang berpengalaman," ucapnya.

Untuk itu, dalam acara Deklarasi Pilar 08 di Surabaya, Minggu (3/12) malam, Bahlil meminta seluruh relawan di "Pilar 08" di Jawa Timur bekerja keras turun ke masyarakat untuk mengampanyekan pasangan Prabowo-Gibran, namun dengan cara-cara yang sopan dan mengedepankan rasa saling menghargai perbedaan pilihan.

"Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024, di 14 Februari 2024," katanya.

Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang minta warga waspada bencana dampak cuaca ekstrem
Belasan ASN Pemkot Tanjungpinang cuti karena pasangan menjadi caleg
Jampidum menyetujui penghentian penuntutan tiga perkara di Kepri

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bahlil: "Wes Wayahe" bentuk jargon optimisme Prabowo-Gibran

Pewarta : Abdul Hakim/Ananto Pradana
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024