Dinkes Kepri sebut Posyandu pilar terpenting transformasi layanan kesehatan

id Kepri,batam,posyandu,kesehatan,Kepulauan Riau, Dinkes Kepri

Dinkes Kepri sebut Posyandu pilar terpenting transformasi layanan kesehatan

Pelayanan bagi balita di posyandu di Kota Batam, Kepri. (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menyebutkan pos pelayanan terpadu (posyandu) menjadi pilar terpenting dalam transformasi layanan kesehatan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Mohammad Bisri di Batam, Rabu, mengharapkan posyandu sebagai sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, menjadi penopang utama pelaksanaan program kesehatan yang terintegrasi.

"Posyandu ini perannya makin strategis, makanya kita perlu meningkatkan kapasitas, kualitas, kapabilitas, kompetensi petugas kita untuk mendorong posyandu semakin berperan. Dan hampir semua soal kesehatan perlu peran posyandu," kata dia.

Ia menambahkan untuk menghadirkan perencanaan ataupun program kesehatan yang baik untuk masyarakat diperlukan antisipasi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) agar segala pelayanan yang dihadirkan dapat terlayani dengan baik.

"Karena kalau ingin bikin pengembangan pelayanan diperlukan dukungan menyiapkan SDM kesehatan. Ini yang perlu disiapkan. Selain itu, terkait penganggaran ini juga jangan sampai terlambat. Kalau kita salah ambil langkah antisipasi, maka juga salah mengambil langkah antisipasi bagi pelayanan masyarakat," ujar dia.

Dia mengharapkan kegiatan orientasi yang diselenggarakan Dinkes setempat dapat meningkatkan pemahaman kader posyandu serta para tenaga kesehatan tentang pentingnya pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Pelaksana Tugas Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan drg Widyawati mengatakan para kader posyandu memiliki peran untuk memberikan edukasi kepada perempuan hamil hingga remaja tentang hidup sehat.

Dia mengatakan para kader posyandu juga berperan dalam mencegah stunting, seperti mengingatkan masyarakat perlunya pengukuran berat, tinggi, dan lingkar kepala bayi hingga memberikan penyuluhan untuk mencegah stunting.

"Jadi kader beri edukasi, bayi harus diukur, penyuluhan untuk mencegah stunting karena kita harus sampai pada anak kurang gizi. Kalau anak sudah stunting, maka akan sulit diperbaiki," kata dia dalam acara kesehatan di Jakarta, Selasa (22/8).

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE