Batam (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad meresmikan pengoperasian saluran kabel listrik bawah laut tegangan menengah 20 kV (kiloVolt) di Pulau Buluh, Kota Batam.
Ansar dalam keterangan yang diterima di Batam, Sabtu, menjelaskan saluran kabel listrik bawah laut tegangan menengah 20 kV tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kepri berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dalam upaya menyukseskan Program ‘Kepri Terang’.
Ia menyampaikan secara fisik program ini dibangun oleh PLN dengan menggelar kabel bawah laut dari Sagulung Pulau Batam ke Pulau Buluh, yang daya listriknya bersumber dari PT PLN Batam.
“Sebelum terhubung kabel bawah laut ini, PLN di Pulau Buluh ini hanya menyala selama 14 jam menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan kondisi kritis. Dengan beroperasinya kabel bawah laut ini, ke depan listrik disini Insya Allah akan menyala 24 jam. Pelan-pelan semua pulau di Kepri kita terangi dengan listrik PLN. Ini juga bagian dari upaya mencerdaskan masyarakat dan mendongkrak perekonomian,” kata Ansar.
Lebih lanjut, Ansar mengatakan dengan tersambungnya kabel bawah laut tersebut, maka kondisi sistem kelistrikannya di Pulau Buluh, daya terpasang sebesar 360 kW (kiloWatt) dengan daya mampu mampu 220 kW dan beban puncak 204 kW.
Adapun jumlah pelanggan rumah tangga saat ini sebanyak 646 pelanggan dan 100 persen telah tersalurkan listrik, dan dengan adanya kabel listrik bawah laut maka pelayanan listrik di Pulau Buluh kini meningkat sehingga dapat menyala 24 jam.
“Program PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam ini sejalan dengan program Provinsi Kepulauan Riau yakni Kepri Terang yang melaksanakan kegiatan seperti Program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) dan Penerima Manfaat untuk penduduk kurang mampu pada tahun 2023 sebanyak 2.748 rumah tangga sehingga total BPBL dari Tahun 2021 sampai dengan Tahun 2023 yang sudah terealisasi sebanyak 9.507 rumah tangga,” ujar dia.
Selain itu, kata Ansar, pengadaan dan pemasangan genset serta jaringan listrik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di 6 pulau dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 496 rumah tangga.
Kemudian pengadaan dan pemasangan Solar Home System (SHS) di 4 pulau dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 64 rumah tangga, revitalisasi JTM dan JTR di kawasan cagar budaya dan Kota Tua serta Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Kami berterima kasih kepada PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam atas kerjasamanya dalam rangka mensukseskan program Kepri Terang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dan tercapainya target Rasio Elektrifikasi (RE) di tahun 2023 Provinsi Kepulauan Riau sebesar 97,5 persen. Melalui program ini semoga dapat meningkatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam rumah tangga, meningkatkan aktivitas belajar bagi anak-anak di malam hari dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Ansar.
GM PT PLN (Persero) UID Riau dan Kepri Agung Murdifi mengatakan bahwa mewujudkan layanan listrik 24 jam di Pulau Buluh ini bukan hal yang mudah, terutama melalui kabel bawah laut.
Oleh sebab itu, setelah peresmian ini, Agung meminta kepada masyarakat Pulau Buluh untuk bersama-sama menjaga semua aset PLN yang ada.
“Kita patut bersyukur karena sekarang Pulau Buluh sudah tersalurkan listrik 24 jam. Kita sukseskan program Kepri Terang Pemprov Kepri. Dan saya minta kita jaga semua aset PLN yang ada disini, agar layanan listrik 24 jam ini tanpa ada kendala ke depannya,” katanya.
Ansar dalam keterangan yang diterima di Batam, Sabtu, menjelaskan saluran kabel listrik bawah laut tegangan menengah 20 kV tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kepri berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dalam upaya menyukseskan Program ‘Kepri Terang’.
Ia menyampaikan secara fisik program ini dibangun oleh PLN dengan menggelar kabel bawah laut dari Sagulung Pulau Batam ke Pulau Buluh, yang daya listriknya bersumber dari PT PLN Batam.
“Sebelum terhubung kabel bawah laut ini, PLN di Pulau Buluh ini hanya menyala selama 14 jam menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan kondisi kritis. Dengan beroperasinya kabel bawah laut ini, ke depan listrik disini Insya Allah akan menyala 24 jam. Pelan-pelan semua pulau di Kepri kita terangi dengan listrik PLN. Ini juga bagian dari upaya mencerdaskan masyarakat dan mendongkrak perekonomian,” kata Ansar.
Lebih lanjut, Ansar mengatakan dengan tersambungnya kabel bawah laut tersebut, maka kondisi sistem kelistrikannya di Pulau Buluh, daya terpasang sebesar 360 kW (kiloWatt) dengan daya mampu mampu 220 kW dan beban puncak 204 kW.
Adapun jumlah pelanggan rumah tangga saat ini sebanyak 646 pelanggan dan 100 persen telah tersalurkan listrik, dan dengan adanya kabel listrik bawah laut maka pelayanan listrik di Pulau Buluh kini meningkat sehingga dapat menyala 24 jam.
“Program PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam ini sejalan dengan program Provinsi Kepulauan Riau yakni Kepri Terang yang melaksanakan kegiatan seperti Program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) dan Penerima Manfaat untuk penduduk kurang mampu pada tahun 2023 sebanyak 2.748 rumah tangga sehingga total BPBL dari Tahun 2021 sampai dengan Tahun 2023 yang sudah terealisasi sebanyak 9.507 rumah tangga,” ujar dia.
Selain itu, kata Ansar, pengadaan dan pemasangan genset serta jaringan listrik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di 6 pulau dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 496 rumah tangga.
Kemudian pengadaan dan pemasangan Solar Home System (SHS) di 4 pulau dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 64 rumah tangga, revitalisasi JTM dan JTR di kawasan cagar budaya dan Kota Tua serta Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Kami berterima kasih kepada PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam atas kerjasamanya dalam rangka mensukseskan program Kepri Terang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dan tercapainya target Rasio Elektrifikasi (RE) di tahun 2023 Provinsi Kepulauan Riau sebesar 97,5 persen. Melalui program ini semoga dapat meningkatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam rumah tangga, meningkatkan aktivitas belajar bagi anak-anak di malam hari dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Ansar.
GM PT PLN (Persero) UID Riau dan Kepri Agung Murdifi mengatakan bahwa mewujudkan layanan listrik 24 jam di Pulau Buluh ini bukan hal yang mudah, terutama melalui kabel bawah laut.
Oleh sebab itu, setelah peresmian ini, Agung meminta kepada masyarakat Pulau Buluh untuk bersama-sama menjaga semua aset PLN yang ada.
“Kita patut bersyukur karena sekarang Pulau Buluh sudah tersalurkan listrik 24 jam. Kita sukseskan program Kepri Terang Pemprov Kepri. Dan saya minta kita jaga semua aset PLN yang ada disini, agar layanan listrik 24 jam ini tanpa ada kendala ke depannya,” katanya.