SAR sebut 3 korban kapal tenggelam di Batam masih dalam pencarian

id Kapal tenggelam, pulau selat nenek, pulau setokok, kota batam, sar batam, sar tanjungpinah, hut ke-80 ri, sepak bola

SAR sebut 3 korban kapal tenggelam di Batam masih dalam pencarian

Tim SAR Batam mendirikan posko pencarian dan pertolongan kapal tenggelam di selat Pulai Nenek, Kota Batan, Kepri, Kamis (26/6/2025). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Batam (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) menyebut tiga dari 13 korban kapal tenggelam di perairan Selat Pulau Nenek, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), masih dalam pencarian sejak kapal tenggelam Rabu (25/6) siang.

"Informasi awal kami terima sudah ditemukan 11 korban, ternyata informasi terbaru pagi ini, tiga yang ditemukan," kata Kepala Pos SAR Batam Dedius di Pulau Setokok, Kota Batam, Kamis.

Nama ketiga korban yang belum ditemukan yakni Muhammad Fahri Kurniawan (23), Fadli alias Papat (28), dan Firdaus alias Fir (24).

Dedius menjelaskan pada pencarian hari pertama Rabu (25/6) sekitar pukul 21.20 WIB korban terakhir atas nama Papat alias Fadli ditemukan. Namun, setelah dikonfirmasi datanya ke warga Pulau Selat Nenek, Fadli belum ditemukan bersama dua lainnya.

"Jadi hari ini kami lakukan pencarian ketiga korban," ujarnya.

Pencarian ini, kata dia, melibatkan Tim SAR gabungan dari Kantor SAR Tanjungpinang, Kantor SAR Batam, Polairud Polda Kepri, Polairud Polresta Barelang, Pos AL Kertang, BP Batam, Polsek Bulang, perangkat Desa Pulau Setokok, dan masyarakat nelayan, di sekitar Pulau Selat Nenek dan Setokok.

"Area pencarian dan kendaraan SAR yang dikerahkan kami tambah," katanya.

Luas area pencarian, kata dia, diperluas hingga dua mil dari lokasi kapal tenggelam. Sementara kendaraan SAR dikerahkan seperti RB 209 Tanjungpinang, satu rescue car type II, satu set perahu karet, satu set alat komunikasi, satu set palsar air, satu set drone thermal, 1 set responder bag, aquaeye, alat penerangan, dan peralatan evakuasi.

"Untuk pencarian hari ini kami menggunakan aquaeyes guna mendeteksi keberadaan objek-objek di dalam laut. Karena untuk drone thermal kurang mendukung, karena pengaruh angin cukup kuat," kata Dedius.

Dedius menyebut pada hari kedua pencarian kondisi cuaca kurang bersahabat, dimana gelombang cukup tinggi dan angin kencang.

Saat ANTARA diajak untuk mendata korban di Pulau Selat Nenek bersama keluarga Fariz (salah satu korban), perjalanam ditempuh menggunakan kapal milik PLN Batam selama 45 menit.

Selama di perjalanan terasa kapal berkali-kali menabrak ombak dan melambung cukup tinggi dari biasanya. Hingga berita ini diturunkan, ketiga korban masih dalam pencarian.

Sementara itu 10 korban selamat sudah kembali ke rumahnya masing-masing, setelah melalui perjuangan menyelamatkan diri berenang di laut selama delapan jam.

Kesepuluh korban selamat yakni Dedi Marboen (35), Riko (31), Andika (23), Maher (13), Rahel (18), Nizam (30), Damar (16), Amirul (29), Feri (26), Raihan (19).

Kapal long boat menggunakan mesin tempel Yamaha kekuatan 40 PK itu tenggelam saat membawa 13 orang penumpang dari Pulau Selat Nenek menuju Setokok.

Para penumpang adalah tim sepak bolak Pulau Selat Nenek yang akan bertanding antar-pulau dalam rangka HUT Ke-80 RI di Pulau Setokok.

Baca juga: Kapal pengangkut 13 orang tim sepak bola tenggelam di Perairan Batam

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE