Batam (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang Kota Batam, Kepulauan Riau meningkatkan pengawasan terhadap warga negara asing (WNA) menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang Arsyi Aditya di Batam, Sabtu, mengatakan dua metode pengawasan yang dilakukan oleh Imigrasi yaitu pengawasan terbuka dan tertutup.
"Jadi kita akan maksimalkan pengawasan terbuka, kita bisa melakukan penyuluhan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengawasan karena kita sebagai imigrasi itu ada kekurangan juga dalam segi personel, jadi kami juga membutuhkan kontribusi dari masyarakat untuk bisa membantu untuk melakukan pengawasan," kata Arsyi.
Sementara untuk pengawasan tertutup dilakukan oleh Seksi Inteligen Keimigrasian.
Menurutnya dengan adanya Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang terdiri dari berbagai instansi terkait seperti TNI, Polri, BNN, BIN, hingga pemda, sebagai salah satu wadah terkait dengan pengawasan orang asing
"Dimana Timpora ini kita sudah mengadakan setiap tahun itu dua kali minimal untuk rapat Timpora dan operasi gabungan. Jadi operasi gabungan ini lintas sektor," ujar dia.
Dalam pelaksanaan Pemilu mendatang, Arsyi menjelaskan untuk kerawanan yang dikhawatirkan, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap adanya gangguan dari luar terkait untuk orang asing menggunakan hak pilih yang bukan haknya.
"Kemudian yang kedua tentunya juga liputan asing karena untuk visa jurnalis, untuk meliput Indonesia itu ada prosedurnya tidak sembarangan yang bisa meliputi Indonesia itu juga sama kami awasi," kata dia.
Baca juga:
BPBD catat ada tiga kecamatan di Kabupaten Bintan terdampak banjir
Imigrasi Belakangpadang sediakan sebanyak 20 kuota layanan paspor simpatik
Pemprov Kepri alokasikan Rp18 M untuk seragam sekolah gratis
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang Arsyi Aditya di Batam, Sabtu, mengatakan dua metode pengawasan yang dilakukan oleh Imigrasi yaitu pengawasan terbuka dan tertutup.
"Jadi kita akan maksimalkan pengawasan terbuka, kita bisa melakukan penyuluhan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengawasan karena kita sebagai imigrasi itu ada kekurangan juga dalam segi personel, jadi kami juga membutuhkan kontribusi dari masyarakat untuk bisa membantu untuk melakukan pengawasan," kata Arsyi.
Sementara untuk pengawasan tertutup dilakukan oleh Seksi Inteligen Keimigrasian.
Menurutnya dengan adanya Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang terdiri dari berbagai instansi terkait seperti TNI, Polri, BNN, BIN, hingga pemda, sebagai salah satu wadah terkait dengan pengawasan orang asing
"Dimana Timpora ini kita sudah mengadakan setiap tahun itu dua kali minimal untuk rapat Timpora dan operasi gabungan. Jadi operasi gabungan ini lintas sektor," ujar dia.
Dalam pelaksanaan Pemilu mendatang, Arsyi menjelaskan untuk kerawanan yang dikhawatirkan, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap adanya gangguan dari luar terkait untuk orang asing menggunakan hak pilih yang bukan haknya.
"Kemudian yang kedua tentunya juga liputan asing karena untuk visa jurnalis, untuk meliput Indonesia itu ada prosedurnya tidak sembarangan yang bisa meliputi Indonesia itu juga sama kami awasi," kata dia.
Baca juga:
BPBD catat ada tiga kecamatan di Kabupaten Bintan terdampak banjir
Imigrasi Belakangpadang sediakan sebanyak 20 kuota layanan paspor simpatik
Pemprov Kepri alokasikan Rp18 M untuk seragam sekolah gratis