Pekanbaru (ANTARA) - Rumah masyarakat yang dihuni 20 kepala keluarga roboh, akibat Sungai Kampar di Desa Gobah, Kecamatan Tambang, mengalami abrasi sepanjang 1 km dengan lebar daratan tergerus abrasi mencapai 12 hingga 20 meter.

"Selain rumah warga, abrasi Sungai Kampar juga mengakibatkan jalan lingkungan ambles 800 meter lebih," kata Pj  Bupati Kampar Hambali, dalam keterangannya, Selasa.

Menurut Hambali, dinas terkait perlu segera melakukan pembenahan agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak lagi termasuk memperbaiki jembatan gantung penyeberangan yang kini dalam kondisi mengkhawatirkan.

Baca juga: 338 korban banjir di Dayeuhkolot masih mengungsi

"Jika tidak diperbaiki dengan segera akan menyebabkan jembatan itu bisa ambruk, sehingga kendaraan masyarakat melintas jembatan di Desa Gobah dan sekitarnya juga bakal terganggu. Karena itu setelah diperbaiki masyarakat setempat perlu merawat dan menjaga jembatan ini dengan baik," kata Hambali.

Penjabat Kepala Desa Gobah Jupri berharap Pemkab Kampar segera membangun turap untuk menahan abrasi sepanjang 1 km di Sungai Kampar, dan segera berupaya menyelamatkan jembatan yang hampir roboh, membangun rumah masyarakat yang terdampak abrasi, serta memperbaiki jambatan lingkungan yang rusak parah.

Ia meminta Pemkab Kampar segera menghentikan kegiatan penambangan bahan galian C yang diindikasikan ilegal, karena jaraknya kurang 2 km dari permukiman penduduk.

Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III Rullyanto mengatakan, pihaknya akan mengusahakan tanggap darurat turap/bronjong sesuai anggaran yang tersedia.

"Baca juga: Gubernur Riau berikan bantuan 10 ton beras untuk korban banjir Pelalawan


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sungai Kampar alami abrasi satu kilometer, 20 unit rumah roboh

Pewarta : Frislidia
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024