Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Data sementara Pemkab Gorontalo menyebutkan 1.668 warga Kecamatan Tilango dari lima desa mengungsi akibat banjir luapan Danau Limboto, Sungai Tapudo dan Bulango.
"Saat ini kita mengutamakan lokasi pengungsian bagi masyarakat terdampak banjir," ucap Asisten Administrasi Umum Kabupaten Gorontalo Haris Tome, Jumat.
Ia menjelaskan, lokasi pengungsian berada di Kantor Camat Tilango, sekolah yang tidak tergenang, PKBM desa, masjid dan rumah penduduk yang tidak tergenang air.
Haris menjelaskan, untuk Desa Tualango ada 370 jiwa warga yang mengungsi, selanjutnya Desa Dulomo 335 jiwa, Tilote 63, Tabumela 550 dan Tenggela 350 jiwa.
Sedangkan untuk Desa Ilotidea, Desa Lauwonu dan Desa Tinelo masih dalam tahap pendataan.
"Walaupun di tempat pengungsian itu diberikan arahan dengan fasilitas yang terbatas," kata dia.
Fasilitas terbatas itu kata Haris seperti kamar mandi dan tempat tidur. Namun sesuai instruksi Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, pihaknya berupaya untuk memastikan pelayanan kepada warga.
"Pertama pelayanan kesehatan, kedua pelayanan terhadap makanan siap saji. Dua hal penting harus diutamakan disampaikan agar supaya warga tidak kelaparan," ungkap dia.
Sementara itu, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Gorontalo mengevakuasi 32 warga binaan pemasyarakatan akibat banjir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Kota Gorontalo pada Kamis malam.
"Kami mengambil langkah strategis dengan melakukan evakuasi sejumlah WBP ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pohuwato," ucap Kepala Kanwil Kemenkumham Gorontalo Pagar Butar Butar di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan, evakuasi yang dilakukan pada Kamis (11/7) malam itu dilakukan karena dengan adanya banjir tersebut, Lapas Kelas II A Gorontalo tidak dapat melakukan rutinitas seperti biasa, termasuk pembinaan warga binaan.
"Telah dilakukan evakuasi terhadap 32 WBP ke Lapas Kelas II B Pohuwato, karena kamar hunian nya terdampak banjir cukup parah. Ini dilakukan dengan alasan kemanusiaan," kata Kakanwil Pagar Butar Butar.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa evakuasi tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas pengamanan internal pemasyarakatan dengan jumlah sembilan orang dan dari unsur kepolisian dengan menggunakan mobil trans pemasyarakatan milik lapas.
"Evakuasi kami lakukan dengan penuh pengawasan dan kehati-hatian, serta mengedepankan hak asasi manusia," ujar dia.
Air banjir menggenangi Lapas Gorontalo dengan ketinggian mencapai 60 cm.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sebanyak 1.668 warga Tilango mengungsi akibat banjir
"Saat ini kita mengutamakan lokasi pengungsian bagi masyarakat terdampak banjir," ucap Asisten Administrasi Umum Kabupaten Gorontalo Haris Tome, Jumat.
Ia menjelaskan, lokasi pengungsian berada di Kantor Camat Tilango, sekolah yang tidak tergenang, PKBM desa, masjid dan rumah penduduk yang tidak tergenang air.
Haris menjelaskan, untuk Desa Tualango ada 370 jiwa warga yang mengungsi, selanjutnya Desa Dulomo 335 jiwa, Tilote 63, Tabumela 550 dan Tenggela 350 jiwa.
Sedangkan untuk Desa Ilotidea, Desa Lauwonu dan Desa Tinelo masih dalam tahap pendataan.
"Walaupun di tempat pengungsian itu diberikan arahan dengan fasilitas yang terbatas," kata dia.
Fasilitas terbatas itu kata Haris seperti kamar mandi dan tempat tidur. Namun sesuai instruksi Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, pihaknya berupaya untuk memastikan pelayanan kepada warga.
"Pertama pelayanan kesehatan, kedua pelayanan terhadap makanan siap saji. Dua hal penting harus diutamakan disampaikan agar supaya warga tidak kelaparan," ungkap dia.
Sementara itu, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Gorontalo mengevakuasi 32 warga binaan pemasyarakatan akibat banjir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Kota Gorontalo pada Kamis malam.
"Kami mengambil langkah strategis dengan melakukan evakuasi sejumlah WBP ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Pohuwato," ucap Kepala Kanwil Kemenkumham Gorontalo Pagar Butar Butar di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan, evakuasi yang dilakukan pada Kamis (11/7) malam itu dilakukan karena dengan adanya banjir tersebut, Lapas Kelas II A Gorontalo tidak dapat melakukan rutinitas seperti biasa, termasuk pembinaan warga binaan.
"Telah dilakukan evakuasi terhadap 32 WBP ke Lapas Kelas II B Pohuwato, karena kamar hunian nya terdampak banjir cukup parah. Ini dilakukan dengan alasan kemanusiaan," kata Kakanwil Pagar Butar Butar.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa evakuasi tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas pengamanan internal pemasyarakatan dengan jumlah sembilan orang dan dari unsur kepolisian dengan menggunakan mobil trans pemasyarakatan milik lapas.
"Evakuasi kami lakukan dengan penuh pengawasan dan kehati-hatian, serta mengedepankan hak asasi manusia," ujar dia.
Air banjir menggenangi Lapas Gorontalo dengan ketinggian mencapai 60 cm.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sebanyak 1.668 warga Tilango mengungsi akibat banjir