Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak delapan kabupaten/kota di Provinsi Riau yakni Kabupaten Kepulauan Meranti, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu Indragiri Hulu, Rokan Hilir, dan Kota Dumai menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Penetapan status siaga darurat sangat penting sebagai pedoman bagi semua pihak dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan pengendalian karhutla sesuai prosedur yang berlaku," kata Kepala BPBD Riau M. Edy Afrizal di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan, dari 12 kabupaten dan kota di Riau baru delapan daerah yang sudah menetapkan status siaga darurat karhutla. Empat daerah lain yakni Kabupaten Kampar, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru sedang dalam proses mengajukan usulan untuk penetapan status serupa.

Ia menyebutkan bahwa BPBD kabupaten dan kota terkait sudah mengusulkan penetapan status siaga darurat karhutla kepada kepala daerah masing-masing. Surat pengusulan masih dalam proses untuk segera ditandatangani bupati atau wali kota masing-masing.

"Kepada para kepala daerah yang belum menetapkan status siaga darurat untuk dapat segera menetapkannya, dengan demikian koordinasi dalam penanganan karhutla akan jauh lebih mudah," katanya.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan terjadi di konsesi perusahaan PT Duta Swakarya Indah (DSI) Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang diklaim dan ditanami sawit oleh masyarakat seluas 3 hektare.
 
Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Sumatra VI/Siak, Ihsan Abdillah, Jumat membenarkan luas lahan terbakar di konsesi PT DSI itu. Pihaknya sudah berada di lokasi sejak hari pertama kebakaran, Rabu (31/07) bergabung dengan tim lainnya.
 
“Lokasi kebakaran merupakan semak belukar dan kelapa sawit, penyebabnya belum diketahui karena masih diselidiki polisi,” katanya.
 
Pihaknya melakukan pemadaman bersama TNI, Polri, Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Siak da Regu Pemadam Kebakaran PT DSI sendiri.
 
Ia menjelaskan, jenis tanah di lokasi kebakaran PT DSI adalah gambut dan vegetasi yang terbakar berupa sawit, semak belukar serta resam. Tim gabungan menggunakan sarana prasarana yang digunakan untuk pemadaman darat.
 
"Tim gabungan telah memadamkan api dan membuat situasi sudah dapat dikendalikan, kami sudah menyekat areal yang terbakar untuk antisipasi jalaran api ke areal yang lebih luas, sehingga api terkurung pada luasan 3 hektare,” kata Ihsan.
 
Ia juga merasa terbantu dengan turunnya hujan dua hari lalu namun tidak dapat memadamkan api di sana secara keseluruhan. “Sehingga perlu digeber pada hari kedua, kemudian sekarang masih dilakukan pendinginan," ujarnya.
 
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Delapan daerah di Riau tetapkan status siaga darurat karhutla

Pewarta : Frislidia
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024