Batam (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kepulauan Riau menyebutkan hingga Juli 2024 sebanyak 1.398 pelaku UMKM di Kepri memanfaatkan program pinjaman modal tanpa bunga.
Kepala Diskop UKM Kepri Riki Rionaldi di Batam, Kamis mengatakan angka tersebut merupakan akumulasi sejak tahun 2021 dengan pagu pinjaman hingga Rp20 juta.
Ia menambahkan pada APBD perubahan Pemprov Kepri menambah pagu pinjaman modal menjadi Rp40 juta.
"Sampai masuk 2024 Juli kemarin, 1.398 UMKM yang sudah memanfaatkan bantuan pinjam modal. Di anggaran perubahan Pak Gubernur juga menambah pagu jadi Rp40 juta," ujar Riki.
Ia menyampaikan penambahan pagu dalam program pinjaman modal tanpa bunga, ditujukan untuk 200 pelaku usaha.
"Dengan ada tambahan pagu dalam anggaran perubahan, nantinya bisa mencapai sekitar 1.600 UMKM yang memanfaatkan program ini. Per UMKM dapat Rp40 juta maksimal, karena nanti ada yang Rp40 juta, ada yang di bawah itu. Nanti diverifikasi Bank Riau Kepri Syariah (BRKS)," kata dia.
Program pinjaman modal tanpa bunga ini merupakan salah satu program unggulan Pemprov Kepri yang telah berjalan sejak tahun 2021, untuk memberikan bantuan finansial kepada UMKM di seluruh wilayah Kepri tanpa beban bunga, yang sering menjadi kendala utama bagi pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usahanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) terus berupaya meningkatkan daya saing produk koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pasar global melalui sejumlah program unggulan.
"Kami telah meluncurkan berbagai program unggulan untuk mendukung pengembangan koperasi dan UMKM," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Tanjungpinang akhir pekan lalu.
Ansar mengatakan salah satu program utamanya adalah capacity building yang bertujuan menciptakan 1.000 sumber daya manusia (SDM) koperasi modern di tujuh kabupaten/kota se-Kepri.
Kepala Diskop UKM Kepri Riki Rionaldi di Batam, Kamis mengatakan angka tersebut merupakan akumulasi sejak tahun 2021 dengan pagu pinjaman hingga Rp20 juta.
Ia menambahkan pada APBD perubahan Pemprov Kepri menambah pagu pinjaman modal menjadi Rp40 juta.
"Sampai masuk 2024 Juli kemarin, 1.398 UMKM yang sudah memanfaatkan bantuan pinjam modal. Di anggaran perubahan Pak Gubernur juga menambah pagu jadi Rp40 juta," ujar Riki.
Ia menyampaikan penambahan pagu dalam program pinjaman modal tanpa bunga, ditujukan untuk 200 pelaku usaha.
"Dengan ada tambahan pagu dalam anggaran perubahan, nantinya bisa mencapai sekitar 1.600 UMKM yang memanfaatkan program ini. Per UMKM dapat Rp40 juta maksimal, karena nanti ada yang Rp40 juta, ada yang di bawah itu. Nanti diverifikasi Bank Riau Kepri Syariah (BRKS)," kata dia.
Program pinjaman modal tanpa bunga ini merupakan salah satu program unggulan Pemprov Kepri yang telah berjalan sejak tahun 2021, untuk memberikan bantuan finansial kepada UMKM di seluruh wilayah Kepri tanpa beban bunga, yang sering menjadi kendala utama bagi pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usahanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) terus berupaya meningkatkan daya saing produk koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pasar global melalui sejumlah program unggulan.
"Kami telah meluncurkan berbagai program unggulan untuk mendukung pengembangan koperasi dan UMKM," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Tanjungpinang akhir pekan lalu.
Ansar mengatakan salah satu program utamanya adalah capacity building yang bertujuan menciptakan 1.000 sumber daya manusia (SDM) koperasi modern di tujuh kabupaten/kota se-Kepri.