Natuna (ANTARA) -
Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau, menanam 25.000 bibit mangrove tahap pertama di Jalan Marsda TNI Adi Sucipto, No. 1 Kecamatan Bunguran Timur, Selasa (27/8).
 
Komandan Lanud RSA Natuna Kolonel Pnb. Dedy Iskandar di Natuna, Rabu, menyebutkan total bibit mangrove yang akan ditanam sebanyak 50.000 bibit dengan rentang waktu selama Agustus untuk tahap pertama dan Oktober untuk tahap kedua.
 
Kolonel Pnb. Dedy menjelaskan bahwa tujuan penanaman adalah untuk menahan laju abrasi akibat gelombang, dan menciptakan ekosistem bari di wilayah setempat.
 
"Komitmen kami adalah mempercepat penanaman mangrove di sepanjang pantai Lanud RSA dengan target mencakup area seluas 5 hektare," ucap dia.
 
Danlanud RSA Natuna menerangkan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Mabes TNI Angkatan Udara melalui koordinasi Aspotdirga KSAU Marsda TNI Andi Wijaya, serta didukung oleh Sekretaris Utama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia Dr. Ir. Ayu Dewi Utari yang sebelumnya telah meninjau lokasi rehabilitasi mangrove di Lanud RSA di awal 2024.
 
Kegiatan penanaman dimulai setelah apel pagi (27/8) dengan melibatkan personel Lanud RSA dan Kelompok Tani Tucano Jaya, yang merupakan bagian dari PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA.
 
Dijelaskan pula bahwa Kelompok Tani Tucano Jaya dibentuk oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA Santi Dedy Iskandar.
 
Kolonel Pnb. Dedy berharap mangrove yang ditanam tumbuh dengan baik sehingga bisa bermanfaat untuk orang banyak dan alam itu sendiri.
 
Danlanud menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh rehabilitasi itu sebagai langkah konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan.
 
Inisiatif ini, kata dia, menjadi teladan bagi masyarakat sekitar dalam menjaga ekosistem pantai dan laut Natuna. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik dari TNI AU maupun kelompok tani lokal, upaya pelestarian lingkungan ini dapat lebih efektif dan berkelanjutan.

Baca juga: Lanud RSA Natuna Kepri percepat penanaman 50 ribu mangrove

Pewarta : Muhamad Nurman
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024