Batam (ANTARA) - Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam mengerahkan tiga kapal patroli untuk membersihkan sampah yang mengapung di laut di kawasan hutan mangrove di Hutan Lindung Sei Beduk, Jumat.
Kegiatan bersih pantai dan laut ini melibatkan pegawai Pangkalan PSDKP Batam dan pemangku kepentingan terkait dari instansi pemerintah daerah, TNI, Polri, Bakamla, dan Yayasan Akar Bhumi Indonesia.
Dalam aksi bersih sampah di pantai dan laut itu terkumpul sebanyak 25 kantong plastik masing-masing berukuran 50 kilogram yang berisi sampah mayoritas plastik, styreofoam, hingga popok anak serta sampah lainnya.
Tiga kapal patroli yang dikerahkan yakni Kapal Hiu Biru 01, Hiu Biru 02, serta Kapal RIB Hiu 17. Kapal-kapal itu bergerak mengitari kawasan muara hutan mangrove yang menumpuk banyak sampah.
Kepala Pangkalan PSDKP Batam Semuel Sandi Rundupadang mengatakan kegiatan bersih pantai dan laut dari sampah ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir bebas dari sampah, agar nelayan bisa sejahtera dan ikan yang dikonsumsi terhindar dari microplastic.
"Harapannya dengan laut sehat ekosistem di laut bisa terjaga sehat, nelayan bisa mencari ikan dengan banyak dan dapat memenuhi kesejahteraan," katanya.
Menurut Semuel, kegiatan membersihkan pantai dan laut dari sampah ini dilaksanakan serentak di empat provinsi di wilayah kerja Pangkalan PSDKP Batam, yakni Kepri, Jambi, Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan.
Khusus di Kepri, dilaksanakan di Kawasan Hutan Lindung Sei Beduk, di Persemaian RHL Mangrove Tanjung Piayau.
Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu kawasan mangrove terbesar yang masih tersisa di Kota Batam.
Kondisi di kawasan tersebut banyak menumpuk sampah-sampah yang berasal dari darat yang masuk melalui aliran sungai.

Baca juga: Kejari Batam ungkap kronologi pembubaran PT Telaga Biru Semesta
Baca juga: DPR nilai ada potensi besar industri MRO pesawat di Batam

Komentar