Batam (ANTARA) - Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Jumat, bersama pemangku kepentingan terkait menanam 200 bibit Mangrove di kawasan Hutan indung Sei Beduk, dalam rangka menjaga ekosistem pesisir tetap lestari.
Penanaman ratusan bibit Mangrove jenis Rhizophora Sp (Bakau) dilakukan bersama Yayasan Akar Bhumi Indonesia serta sejumlah perwakilan pemerintah daerah, seperti Polda Kepri, BP Batam, TNI AL, Bakamla RI, dan Dinas Kelautan Perikanan Kepri serta Kota Batam.
"Penanaman Mangrove ini bukan hanya agenda seremonial tapi momentum bagi semua pihak untuk menguatkan kembali komitmen menjaga sumber daya kelautan dan perikanan," kata Komandan Pangkalan PSDKP Batam Semuel Sandi Rundupadang ditemui di lokasi penanaman.
Menurut Semuel, Mangrover memiliki fungsi vital baik untuk wilayah laut maupun wilayah darat, terutama untuk daerah kepulauan seperti Batam.
Dia menjelaskan, Mangrove berfungsi sebagai pelindung atau barier dari laut untuk mencegah abrasi, dan barier dari darat untuk mencegah sampah masuk ke laut hingga terjadi pencemaran.
"Mangrove salah satu barier dari laut menjaga abrasi, barier dari laut untuk menjaga dari sampah, dan ini adalah bariernya, ini adalah saringan, baik dari laut dan daerat, berfungsi ganda, jadi tameng kita yang terakhir," ujarnya.
Semuel menekankan kegiatan penanaman Mangrove ini merupakan salah satu agenda prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sekaligus wujud nyata dukungan PSDKP terhadap wilayah pesisir, dan komitmen menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir yang menjadi penopang kehidupan masyarakat kepulauan terutama nelayan.
Baca juga: PSDKP Batam kerahkan 3 kapal patroli bersihkan sampah di laut
"Harapan kami melalui kegiatan ini semakin tumbuh kesadaran bersama bahwa menjaga laut tidak cukup hanya dengan melakukan pengawasan tapi juga aksi partisipatif dan pelibatan masyarakat dengan menjaga Mangrove membersihkan kawasan pesisir, serta mempererat silaturahmi, melalui kegiatan kebersamaan ini membangun ekosistem sosial, alami dan berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Akar Bhuni Indonesia Sony Rianto menyampaikan Kawasan Hutan Lindung Sei Beduk, merupakan kawasan Mangrove terluas yang ada di Kota Batam.
Kondisi Hutang Lindung Sei Beduk saat ini terancam dengan keberadaan sampah berasal dari aliran sungai di Kecamatan Sei Beduk.
"Di sini kondisinya 70 persen Kecamatan Sei Beduk ini muara sungainya ke sini (Mangrove). Jadi bisa dilihat saa masuk ke area ini, telihat di sebelah kiri banyak sekali sampahnya," kata Sony.
Sony mengatakan Akar Bhumi Indonesia telah berusaha untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke laut dengan kemampuan dan keterbatasan yang di miliki.
Upaya tersebut belangsung selama 10 tahun Akar Bhumi Bediri, secara konsisten melibatkan masyarakat setempat.
Penanaman Mangrove ini bertepatan dengan Bulan Bhakti ke-25 Direktorat Jenderal (Ditjen) PSDKP, dilakukan serentak di empat provinsi yang menjadi wilayah hukum pengawasan Pangkalan PSDKP Batam, yakni Kepri, Jambi, Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.
Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan bersih sampah di hutan Mangrove, bakti kesehatan untuk melayan, dan pemberian paket sembako untuk nelayan kecil.
Baca juga: Kejari Batam ungkap kronologi pembubaran PT Telaga Biru Semesta
PSDKP Batam tanam 200 bibit Mangrove jaga ekosistem pesisir
Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau melaksanakan penanaman bibit Mangrove di Kawasan Hutan Lindung Sei Beduk, Kota Batam, Kepri, Jumat (21/11/2025). ANTARA/Laily Rahmawaty

Komentar