Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menilai Sektor Jasa Keuangan terjaga stabil pada semester I 2024.

“Hal tersebut ditopang oleh beberapa industri, yang pertama industri yang terbesar yaitu, pengolahan. Kemudian yang kedua industri konstruksi, ketiga administrasi pemerintahan, dan jasa keuangan, ini merupakan sektor antara keempat yang memiliki adil positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau,” kata Kepala OJK Kepri Sinar Danandjaya di Bintan, Kepri, Kamis.

Ia memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2024 tercatat sebesar 4,90 persen dengan andil pertumbuhan masing-masing industri sebesar 5,16 persen, 1,40 persen, 0,44 persen dan 0,28 persen.

“Hingga bulan Juni 2024, total investor sudah mencapai 130.714, dan tercatat terdapat perusahaan yang sudah menjadi 5 emiten dengan dana terkumpul sebesar Rp541 miliar,” katanya.

Pada Juni 2024, secara yoy (year on year) kredit mengalami peningkatan sebesar Rp4,27 triliun menjadi sebesar Rp51,29 triliun, atau tumbuh sebesar 9,09 persen (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Produktif tumbuh tertinggi yaitu sebesar 9,12 persen (yoy), sementara Kredit Konsumtif tumbuh sebesar 9,04 persen (yoy).

Pada Juni 2024, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 14,89 persen (yoy) menjadi Rp88,92 triliun.

Kualitas kredit BPR/S (Bank Perkreditan Rakyat/Syariah) perlu menjadi perhatian dengan rasio Kredit Bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross sebesar 6,62 persen, namun masih lebih rendah dibandingkan rasio NPL gross BPR Nasional sebesar 11,39 persen.

“Berkenaan dengan exposur risiko kredit yang tinggi, kami imbau BPR/S di Kepri untuk memperbaiki penerapan tata kelola dan manajemen risiko kredit,” ujar Sinar.

OJK Kepri nilai sektor jasa keuangan stabil tapi dapat ditingkatkan lagi dalam sektor BPR/S.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024