Karimun (ANTARA Kepri) - Sejumlah tokoh Tionghoa di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau membagikan "angpao" dalam acara "open house" menyambut tahun baru Imlek 2563/2012, Senin.
Pengusaha Tionghoa asal Kecamatan Meral Jeni Law alias Law Bun Hian menggelar open house atau rumah terbuka di kediamannya Jalan A Yani, Meral sejak pukul 10.00 WIB.
Puluhan warga baik tua, muda, dewasa maupun anak-anak yang berkunjung mendapat angpao, sejenis amplop merah berisi uang dari Jeni Law, usai menikmati hidangan yang telah disiapkan tuan rumah.
Para tamu disuguhi aneka makanan dan minuman serta puluhan kardus buah-buahan, seperti jeruk dan apel.
Suasana meriah mewarnai perayaan tahun baru Imlek di rumah Jeni Law yang juga salah seorang pengurus pada vihara di Meral. Turut hadir dalam acara open house itu Bupati Karimun Nurdin Basirun, Ketua DPRD Raja Bakhtiar dan Dandim 0317 Karimun Letkol (Inf) Edi Nurhabad.
"Pembagian angpao ini merupakan wujud rasa berbagi antarsesama. Angpao kami bagikan tidak hanya untuk warga Tionghoa, tapi juga untuk umat lain terutama para tetangga," kata Jeni Law.
Menurut Jeni pembagian angpao juga memiliki makna doa dan harapan agar dikaruniai kehidupan lebih pada tahun naga air.
Dia mengaku menyiapkan ratusan bahkan mencapai seribu lebih angpao untuk dibagi-bagikan kepada para tamu.
"Besarnya tidak seberapa, yang penting ikhlas dan doanya agar kami memperoleh berkah dengan rezeki melimpah di tahun naga air," ucapnya.
Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, perayaan tahun baru Imlek di Karimun berlangsung penuh kekeluargaan. Warga Tionghoa dan warga lainnya membaur serta memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
"Bagi warga Tionghoa, pembagian angpao saat Imlek mengandung makna doa. Namun di sisi lain juga menjadi berkah bagi mereka yang mendapatkan angpao," ucap Nurdin yang dikenal cukup dekat dengan kalangan masyarakat Tionghoa.
Pemandangan sama juga tampak di kediaman Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karimun, Dwi Untung. Dwi Untung di kediamannya di Jalan Lubuk Semut Tanjung Balai Karimun menggelar open house selama enam jam.
Tamu yang berkunjung tidak hanya dari kalangan warga Tionghoa, tetapi juga sejumlah pejabat pemerintah.
"Hari pertama ini kami sengaja menyiapkan waktu untuk menerima tamu, besok baru berkunjung ke rumah tokoh-tokoh Tionghoa," ucap Dwi Untung.
Dwi Untung menyiapkan satu tenda untuk para tamu di halaman rumahnya. Acara open house ditutup sekitar pukul 17.00 WIB.
Sementara itu, aktivitas perdagangan di sejumlah pusat pertokoan di Tanjung Balai Karimun tampak sepi pada hari pertama perayaan Imlek 2563.
Ratusan rumah toko di sepanjang Jalan A Yani, Jalan Pramuka, Jalan Trikora, Jalan Nusantara Tanjung Balai Karimun tutup kecuali pusat jajanan yang lebih ramai dikunjungi warga dibandingkan hari biasa.
"Hari pertama merupakan saatnya untuk berkunjung dan mempererat silaturrahim bersama keluarga. Karyawan kami liburkan semua," kata Ivan, pemilik konter ponsel di Jalan A Yani Tanjung Balai Karimun.
Ivan mengaku memanfaatkan Imlek dengan berkunjung ke rumah keluarganya di Kecamatan Meral.
"Istri dan dua anak kami ikut semua, rumah kami tinggalkan dalam keadaan kosong," ucap dia.
Pada umumnya, lanjut dia, warga Tionghoa menggelar open house untuk memberi kesempatan bagi sanak saudara untuk berkunjung dan mempererat tali silaturrahim.
(KR-RDT/E010)
Pengusaha Tionghoa asal Kecamatan Meral Jeni Law alias Law Bun Hian menggelar open house atau rumah terbuka di kediamannya Jalan A Yani, Meral sejak pukul 10.00 WIB.
Puluhan warga baik tua, muda, dewasa maupun anak-anak yang berkunjung mendapat angpao, sejenis amplop merah berisi uang dari Jeni Law, usai menikmati hidangan yang telah disiapkan tuan rumah.
Para tamu disuguhi aneka makanan dan minuman serta puluhan kardus buah-buahan, seperti jeruk dan apel.
Suasana meriah mewarnai perayaan tahun baru Imlek di rumah Jeni Law yang juga salah seorang pengurus pada vihara di Meral. Turut hadir dalam acara open house itu Bupati Karimun Nurdin Basirun, Ketua DPRD Raja Bakhtiar dan Dandim 0317 Karimun Letkol (Inf) Edi Nurhabad.
"Pembagian angpao ini merupakan wujud rasa berbagi antarsesama. Angpao kami bagikan tidak hanya untuk warga Tionghoa, tapi juga untuk umat lain terutama para tetangga," kata Jeni Law.
Menurut Jeni pembagian angpao juga memiliki makna doa dan harapan agar dikaruniai kehidupan lebih pada tahun naga air.
Dia mengaku menyiapkan ratusan bahkan mencapai seribu lebih angpao untuk dibagi-bagikan kepada para tamu.
"Besarnya tidak seberapa, yang penting ikhlas dan doanya agar kami memperoleh berkah dengan rezeki melimpah di tahun naga air," ucapnya.
Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, perayaan tahun baru Imlek di Karimun berlangsung penuh kekeluargaan. Warga Tionghoa dan warga lainnya membaur serta memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
"Bagi warga Tionghoa, pembagian angpao saat Imlek mengandung makna doa. Namun di sisi lain juga menjadi berkah bagi mereka yang mendapatkan angpao," ucap Nurdin yang dikenal cukup dekat dengan kalangan masyarakat Tionghoa.
Pemandangan sama juga tampak di kediaman Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karimun, Dwi Untung. Dwi Untung di kediamannya di Jalan Lubuk Semut Tanjung Balai Karimun menggelar open house selama enam jam.
Tamu yang berkunjung tidak hanya dari kalangan warga Tionghoa, tetapi juga sejumlah pejabat pemerintah.
"Hari pertama ini kami sengaja menyiapkan waktu untuk menerima tamu, besok baru berkunjung ke rumah tokoh-tokoh Tionghoa," ucap Dwi Untung.
Dwi Untung menyiapkan satu tenda untuk para tamu di halaman rumahnya. Acara open house ditutup sekitar pukul 17.00 WIB.
Sementara itu, aktivitas perdagangan di sejumlah pusat pertokoan di Tanjung Balai Karimun tampak sepi pada hari pertama perayaan Imlek 2563.
Ratusan rumah toko di sepanjang Jalan A Yani, Jalan Pramuka, Jalan Trikora, Jalan Nusantara Tanjung Balai Karimun tutup kecuali pusat jajanan yang lebih ramai dikunjungi warga dibandingkan hari biasa.
"Hari pertama merupakan saatnya untuk berkunjung dan mempererat silaturrahim bersama keluarga. Karyawan kami liburkan semua," kata Ivan, pemilik konter ponsel di Jalan A Yani Tanjung Balai Karimun.
Ivan mengaku memanfaatkan Imlek dengan berkunjung ke rumah keluarganya di Kecamatan Meral.
"Istri dan dua anak kami ikut semua, rumah kami tinggalkan dalam keadaan kosong," ucap dia.
Pada umumnya, lanjut dia, warga Tionghoa menggelar open house untuk memberi kesempatan bagi sanak saudara untuk berkunjung dan mempererat tali silaturrahim.
(KR-RDT/E010)