Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan Batam mengajak masyarakat tetap menjaga situasi kondusif, dan tidak mudah terprovokasi isu negatif terkait rencana investasi Rempang Eco-City.
"Kami harap, warga yang telah mendaftar tetap menahan diri agar tidak terprovokasi dengan segala macam bentuk intimidasi. Seluruh proses masih terus berlangsung dan BP Batam berkomitmen untuk segera memfasilitasi pergeseran kepada mereka yang telah mendaftar," kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait dalam keterangan pers, Senin.
Disebutkan, dalam video berdurasi 2 menit 14 detik yang beredar, sejumlah warga mengaku mendapatkan intimidasi verbal oleh segelintir oknum yang hingga saat ini masih bersikeras menolak program Rempang Eco-City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Merespons video itu, Ariastuty Sirait berharap warga yang memberikan dukungan tersebut untuk bersabar dan tidak terpancing dengan provokasi yang ada.
Berdasarkan laporan tim di lapangan, Tuty mengaku aksi provokasi ataupun intimidasi dalam bentuk verbal masih kerap terjadi terhadap mereka yang mendukung realisasi pengembangan Kawasan Rempang sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia.
Pihaknya pun sangat menyayangkan tindakan yang berpotensi mengganggu berlangsungnya pembangunan tersebut.
"Pengerjaan rumah baru untuk warga yang terdampak pembangunan masih terus berlangsung. Kami berharap, isu provokatif ini tidak mengganggu jalannya pembangunan sehingga seluruh proses bisa selesai tepat waktu dan warga dapat segera menempati rumah itu dalam waktu dekat," tambah Tuty.
Hingga saat ini, pengerjaan 60 unit rumah baru untuk warga terdampak pembangunan Rempang Eco-City juga masih terus berlangsung.
Beberapa unit di antaranya bahkan sudah memasuki tahap penyelesaian.
Awal September 2024, BP Batam juga menargetkan pembangunan 20 unit rumah lainnya dapat segera terselesaikan.
"Pada prinsipnya, kami berkomitmen untuk menyelesaikan PSN ini. Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh komponen daerah untuk bersama-sama mengawal prosesnya sampai selesai," kata Tuty.
Baca juga:
Begini alasan BP Batam bongkar rumah warga Rempang
BP Batam pastikan hak warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City terpenuhi
BP dan Pemkot Batam koordinasi berdayakan masyarakat Rempang
"Kami harap, warga yang telah mendaftar tetap menahan diri agar tidak terprovokasi dengan segala macam bentuk intimidasi. Seluruh proses masih terus berlangsung dan BP Batam berkomitmen untuk segera memfasilitasi pergeseran kepada mereka yang telah mendaftar," kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait dalam keterangan pers, Senin.
Disebutkan, dalam video berdurasi 2 menit 14 detik yang beredar, sejumlah warga mengaku mendapatkan intimidasi verbal oleh segelintir oknum yang hingga saat ini masih bersikeras menolak program Rempang Eco-City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Merespons video itu, Ariastuty Sirait berharap warga yang memberikan dukungan tersebut untuk bersabar dan tidak terpancing dengan provokasi yang ada.
Berdasarkan laporan tim di lapangan, Tuty mengaku aksi provokasi ataupun intimidasi dalam bentuk verbal masih kerap terjadi terhadap mereka yang mendukung realisasi pengembangan Kawasan Rempang sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia.
Pihaknya pun sangat menyayangkan tindakan yang berpotensi mengganggu berlangsungnya pembangunan tersebut.
"Pengerjaan rumah baru untuk warga yang terdampak pembangunan masih terus berlangsung. Kami berharap, isu provokatif ini tidak mengganggu jalannya pembangunan sehingga seluruh proses bisa selesai tepat waktu dan warga dapat segera menempati rumah itu dalam waktu dekat," tambah Tuty.
Hingga saat ini, pengerjaan 60 unit rumah baru untuk warga terdampak pembangunan Rempang Eco-City juga masih terus berlangsung.
Beberapa unit di antaranya bahkan sudah memasuki tahap penyelesaian.
Awal September 2024, BP Batam juga menargetkan pembangunan 20 unit rumah lainnya dapat segera terselesaikan.
"Pada prinsipnya, kami berkomitmen untuk menyelesaikan PSN ini. Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh komponen daerah untuk bersama-sama mengawal prosesnya sampai selesai," kata Tuty.
Baca juga:
Begini alasan BP Batam bongkar rumah warga Rempang
BP Batam pastikan hak warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City terpenuhi
BP dan Pemkot Batam koordinasi berdayakan masyarakat Rempang