Batam (ANTARA) - Ratusan warga Pulau Rempang menggelar Shalat Hajat di Lapangan Sembulang Hulu, Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu malam, dalam rangkaian memperingati satu tahun peristiwa unjuk rasa yang berujung ricuh di Rempang.

Aksi damai peringatan satu tahun peristiwa Rempang itu mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dan TNI.

Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Barelang Kompol Zainal Abidin Tamba mengatakan pihaknya bersama Polsek Barelang telah menyiapkan pengamanan untuk mengawal aksi warga.

"Ya tentu ada pengamanan, pasti ada kami siapkan," kata Tamba.

Baca juga: Singapura jadi negara tujuan ekspor Batam terbesar pada Juli 2024

Aksi peringatan satu tahun tragedi Rempang dimulai pukul 15.30 WIB di Jembatan 4 Barelang, berupa tabur bunga, doa bersama, serta orasi.

Sebanyak 25 personel Polri dari Polresta Barelang dan Polsek Galang mengawal aksi dengan mengatur arus lalu lintas dan mengarahkan warga tetap tertib saat menyampaikan aksinya.

Aksi kembali berlanjut usai Magrib, di mana warga menggelar Shalat Hajat, pawai obor, nonton bersama perjuangan masyarakat Rempang, tarian anak-anak Rempang, puisi, dan Gurindam 12.

Warga juga berorasi tentang perjuangan masyarakat Melayu mempertahankan tanah leluhur dari penggusuran.

Baca juga: ASITA tetap tunggu penambahan 3 negara untuk bebas visa kunjungan

"Kami tetap berjuang untuk tanah nenek moyang kami, kami tak lagi takut," kata Nenek Hawa, salah satu perempuan Melayu yang dituakan.

Nenek Hawa mengaku pernah mengalami perihnya gas air mata dan tekanan saat peristiwa kericuhan Rempang setahun lalu, yang tidak menyurutkan perjuangannya menjaga tanah leluhur untuk anak cucunya kelak.

"Tak takut kami," katanya.

Sehari sebelumnya, warga Rempang juga menggelar tradisi ziarah makam leluhur yang terletak di Kampung Lubuk Panjang, Rempang Cate.

Baca juga:
Dinkes Kepri pastikan seluruh puskesmas siap menangani Mpox

Cuaca Kepri diperkirakan berawan dan berpotensi hujan

Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024