Gubernur Ansar sebut pembangunan Jembatan Batam-Bintan segera dilelang

id jembatan batam bintan, gubernur kepri, ansar ahmad, rempang eco city, proyek strategis nasional, kota batam

Gubernur Ansar sebut pembangunan Jembatan Batam-Bintan segera dilelang

Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Mapolda Kepri, Kota Batam, Selasa (1/7/2205). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Batam (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyebut progres pembangunan Jembatan Batam-Bintan terus berjalan, diperkirakan akhir tahun sudah bisa dilakukan lelang terbuka untuk pembangunannya.

“Jembatan Batam-Bintan kami sedang final desainnya. Setelah soil test (analisa sampel tanah) dilakukan, kami doakan mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa dilelang secara terbuka,” kata Ansar di Mapolda Kepri, Kota Batam, Selasa.

Menurut Ansar, pembangunan Jembatan Batam-Bintan perlu terus disuarakan, dalam rangka mendorong laju pertumbuhan investasi dan ekonomi di wilayah tersebut.

Pemprov Kepri, lanjut dia, telah mengusulkan Batam, Bintan dan Karimun menjadi zona perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) agar bisa maju dan berkembang.

“Di Batam begitu semarak (investasinya), jangan lupa juga Bintan bisa menjadi dampak limpahan ekonomi (spillover effect economy) dari Batam. Maka, kami minta dukungan semua, karena Pulau Bintan, Karimun sudah kami usulkan menjadi FTZ menyeluruh supaya nanti cepat maju dan berkembang,” kata Ansar.

Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Galang dan Pulau Bintan, rencananya akan dibangun dengan membutuhkan anggaran mencapai Rp16 triliun hingga Rp17 triliun.

Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 14,6 kilometer dengan bentangan mencapai 7,6 kilometer.

Rencana pembangunan jembatan ini oleh Kementerian Perhubungan yang merupakan kelanjutan dari proyek Rempang Eco-City, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE