Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau menggelar pertandingan gasing guna melestarikan permainan tradisional wilayah setempat.
Bupati Natuna Wan Siswandi di Natuna, Minggu, mengatakan permainan gasing yang dimulai pada Minggu (8/9) di Kecamatan Bunguran Timur digelar selama 22 hari dengan peserta 40 tim.
Baca juga: Warga terdampak Rempang Eco-City bahagia segera tempati rumah baru di Tanjung Banon
Ia menyebut permainan gasing Natuna merupakan permainan khas daerah itu yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh pemerintah pada 2010.
Untuk mendapatkan pengakuan itu membutuhkan biaya, tenaga dan pemikiran. Oleh karenanya, di masa kepemimpinannya, permainan tradisional itu diupayakan terus diselenggarakan pada kegiatan tertentu, salah satunya peringatan hari ulang tahun (HUT) kabupaten.
Selain itu, permainan tradisional dan kesenian tradisional lainnya juga tetap di lestarikan. "Ini permainan tradisional kita, jadi harus kita pelihara," ucap dia.
Menurut dia, merawat budaya merupakan tugas bersama dan di setiap permainan tradisional pasti mengajarkan nilai-nilai kehidupan.
Permainan gasing, kata dia, mengajarkan pemainnya untuk sabar, tekun dan sportif. Pemain gasing diwajibkan untuk sabar menunggu giliran bertanding dan menunggu gasing berhenti berputar saat bertanding.
Tekun untuk menciptakan gasing yang andal, katanya, pemain harus mencari kayu yang bagus ke dalam hutan, membuat dan merawat dengan baik dan benar. Sportif, pemain diajarkan untuk menerima kekalahan dan menghormati keputusan panitia.
Baca juga: Damkar Bintan Utara kewalahan menangani karhutla karena mobil rusak
"Ada nilai yang diajarkan di permainan ini, kita diajarkan sabar, nunggu gasing mati harus sabar, kita diajak untuk olahraga, untuk memangkah dan memutar gasing, membutuhkan tenaga," ujar dia.
Ia berharap kegiatan dengan total hadiah puluhan juta rupiah ini bisa menjadi ajang silaturahmmi sekaligus mengenalkan permainan tradisional kepada masyarakat, terutama pada anak-anak.
"Kita harap ini menjadi ajang silaturahim untuk mempererat persaudaraan," ucap dia.
Baca juga: 4 wilayah di Kepri berpotensi hujan disertai kilat pagi ini
Bupati Natuna Wan Siswandi di Natuna, Minggu, mengatakan permainan gasing yang dimulai pada Minggu (8/9) di Kecamatan Bunguran Timur digelar selama 22 hari dengan peserta 40 tim.
Baca juga: Warga terdampak Rempang Eco-City bahagia segera tempati rumah baru di Tanjung Banon
Ia menyebut permainan gasing Natuna merupakan permainan khas daerah itu yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh pemerintah pada 2010.
Untuk mendapatkan pengakuan itu membutuhkan biaya, tenaga dan pemikiran. Oleh karenanya, di masa kepemimpinannya, permainan tradisional itu diupayakan terus diselenggarakan pada kegiatan tertentu, salah satunya peringatan hari ulang tahun (HUT) kabupaten.
Selain itu, permainan tradisional dan kesenian tradisional lainnya juga tetap di lestarikan. "Ini permainan tradisional kita, jadi harus kita pelihara," ucap dia.
Menurut dia, merawat budaya merupakan tugas bersama dan di setiap permainan tradisional pasti mengajarkan nilai-nilai kehidupan.
Permainan gasing, kata dia, mengajarkan pemainnya untuk sabar, tekun dan sportif. Pemain gasing diwajibkan untuk sabar menunggu giliran bertanding dan menunggu gasing berhenti berputar saat bertanding.
Tekun untuk menciptakan gasing yang andal, katanya, pemain harus mencari kayu yang bagus ke dalam hutan, membuat dan merawat dengan baik dan benar. Sportif, pemain diajarkan untuk menerima kekalahan dan menghormati keputusan panitia.
Baca juga: Damkar Bintan Utara kewalahan menangani karhutla karena mobil rusak
"Ada nilai yang diajarkan di permainan ini, kita diajarkan sabar, nunggu gasing mati harus sabar, kita diajak untuk olahraga, untuk memangkah dan memutar gasing, membutuhkan tenaga," ujar dia.
Ia berharap kegiatan dengan total hadiah puluhan juta rupiah ini bisa menjadi ajang silaturahmmi sekaligus mengenalkan permainan tradisional kepada masyarakat, terutama pada anak-anak.
"Kita harap ini menjadi ajang silaturahim untuk mempererat persaudaraan," ucap dia.
Baca juga: 4 wilayah di Kepri berpotensi hujan disertai kilat pagi ini