Tanjungpinang (ANTARA) - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Program Studi (Prodi) Kebidanan memperkenalkan aplikasi Si-RAJA Bumil kepada sejumlah ibu hamil di Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
"Setiap dosen wajib melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di antaranya pengabdian kepada masyarakat," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Darwitri di Kelurahan Kampung Bugis, Selasa (24/9).
Darwitri mengatakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kali ini berjudul "Optimalisasi Kesejahteraan Janin melalui Aplikasi Si-RAJA Bumil (Ibu Hamil) di Kelurahan Kampung Bugis" yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan kesejahteraan janin pada ibu hamil melalui pemanfaatan aplikasi Si-RAJA Bumil.
Menurutnya inisiatif ini merespons masalah meningkatnya kasus anemia pada ibu hamil di Kelurahan Kampung Bugis.
Pada tahun 2023, katanya, terdapat 12 dari 63 ibu hamil yang terdeteksi mengalami anemia, dan dari Januari hingga April 2024, ditemukan lagi sembilan kasus baru.
"Angka ini menunjukkan pentingnya peningkatan layanan perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi seperti bayi berat lahir rendah (BBLR)," ujarnya.
Lanjutnya menyampaikan bahwa aplikasi Si-RAJA Bumil diperkenalkan sebagai solusi teknologi untuk membantu ibu hamil memantau kesejahteraan janin melalui penilaian mandiri terhadap pertumbuhan janin, terutama taksiran berat janin (TBJ), serta kadar hemoglobin ibu.
Aplikasi itu memungkinkan ibu hamil untuk memantau kondisi kesehatannya dan mengambil keputusan yang tepat waktu dengan bimbingan tenaga kesehatan.
Ia menambahkan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Bugis melibatkan 20 ibu hamil. Pihaknya memberikan edukasi dan intervensi medis, termasuk deteksi dini dan pemantauan indikator kesehatan ibu.
Para ibu hamil diajarkan cara menggunakan aplikasi Si-RAJA Bumil untuk mencatat tinggi fundus uteri dan kadar hemoglobin mereka. Program ini juga menekankan pentingnya asupan gizi yang tepat dan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) secara rutin.
"Kegiatan ini direncanakan akan diadakan menjadi dua pertemuan edukasi bagi 20 ibu hamil, dan satu kali pertemuan evaluasi," ungkapnya.
Kegiatan pertama ini diawali dengan melakukan deteksi dini masalah kesehatan ibu hamil melalui pengukuran tinggi fundus uteri dan pemeriksaan kadar hemoglobin.
Hasil pengukuran tersebut selanjutnya di catat dan di bandingkan dengan hasil pengukuran pada pertemuan sebelumnya.
Selanjutnya ibu hamil dilatih untuk penggunaan aplikasi Si-RAJA Bumil sebagai alat pemantauan mandiri dan membentuk grup WhatsApp untuk memfasilitasi komunikasi dan monitoring secara berkala.
"Pemanfaatan aplikasi Si-RAJA Bumil menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi ibu hamil dalam menjaga kesehatan janin mereka," katanya pula.
Darwitri menambahkan dalam kegiatan ini ka didukung dosen Melly Damayanti, Ristina Rosauli Harianja, Metasari Sihaloho, serta tiga mahasiswa kebidanan dari Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
"Setiap dosen wajib melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di antaranya pengabdian kepada masyarakat," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Darwitri di Kelurahan Kampung Bugis, Selasa (24/9).
Darwitri mengatakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kali ini berjudul "Optimalisasi Kesejahteraan Janin melalui Aplikasi Si-RAJA Bumil (Ibu Hamil) di Kelurahan Kampung Bugis" yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan kesejahteraan janin pada ibu hamil melalui pemanfaatan aplikasi Si-RAJA Bumil.
Menurutnya inisiatif ini merespons masalah meningkatnya kasus anemia pada ibu hamil di Kelurahan Kampung Bugis.
Pada tahun 2023, katanya, terdapat 12 dari 63 ibu hamil yang terdeteksi mengalami anemia, dan dari Januari hingga April 2024, ditemukan lagi sembilan kasus baru.
"Angka ini menunjukkan pentingnya peningkatan layanan perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi seperti bayi berat lahir rendah (BBLR)," ujarnya.
Lanjutnya menyampaikan bahwa aplikasi Si-RAJA Bumil diperkenalkan sebagai solusi teknologi untuk membantu ibu hamil memantau kesejahteraan janin melalui penilaian mandiri terhadap pertumbuhan janin, terutama taksiran berat janin (TBJ), serta kadar hemoglobin ibu.
Aplikasi itu memungkinkan ibu hamil untuk memantau kondisi kesehatannya dan mengambil keputusan yang tepat waktu dengan bimbingan tenaga kesehatan.
Ia menambahkan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Bugis melibatkan 20 ibu hamil. Pihaknya memberikan edukasi dan intervensi medis, termasuk deteksi dini dan pemantauan indikator kesehatan ibu.
Para ibu hamil diajarkan cara menggunakan aplikasi Si-RAJA Bumil untuk mencatat tinggi fundus uteri dan kadar hemoglobin mereka. Program ini juga menekankan pentingnya asupan gizi yang tepat dan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) secara rutin.
"Kegiatan ini direncanakan akan diadakan menjadi dua pertemuan edukasi bagi 20 ibu hamil, dan satu kali pertemuan evaluasi," ungkapnya.
Kegiatan pertama ini diawali dengan melakukan deteksi dini masalah kesehatan ibu hamil melalui pengukuran tinggi fundus uteri dan pemeriksaan kadar hemoglobin.
Hasil pengukuran tersebut selanjutnya di catat dan di bandingkan dengan hasil pengukuran pada pertemuan sebelumnya.
Selanjutnya ibu hamil dilatih untuk penggunaan aplikasi Si-RAJA Bumil sebagai alat pemantauan mandiri dan membentuk grup WhatsApp untuk memfasilitasi komunikasi dan monitoring secara berkala.
"Pemanfaatan aplikasi Si-RAJA Bumil menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi ibu hamil dalam menjaga kesehatan janin mereka," katanya pula.
Darwitri menambahkan dalam kegiatan ini ka didukung dosen Melly Damayanti, Ristina Rosauli Harianja, Metasari Sihaloho, serta tiga mahasiswa kebidanan dari Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.