Batam (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam, Kepulauan Riau menyebut pelayanan Keluarga Berencana (KB) sepanjang tahun ini cukup maksimal.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Batam, Mutiara, menyorot peningkatan capaian program KB di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2023.
“Walaupun belum sampai akhir tahun, program kami telah berjalan dengan maksimal hingga bulan ini,” katanya di Batam, Kamis.
Sebagai perbandingan, selama 2023 terdapat 2.497 akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan pada tahun ini hingga September terdapat 2.241 akseptor.
“Untuk pelayanan KB berikutnya akan kami laksanakan di pekan kedua Oktober di hari Minggu. Kegiatan tersebut akan dilakukan di 12 kecamatan di Kota Batam,” kata Mutiara.
Ia menjelaskan bahwa dinasnya bekerja sama dengan kader-kader bidan dan tenaga medis di puskesmas yang ada di setiap kecamatan. Prosesnya dimulai dengan penyuluhan oleh dinas terkait dengan kegiatan dan jenis-jenis MKJP yang ditawarkan.
Meski demikian, tidak semua yang mendaftar dipastikan bisa mendapatkan layanan KB. "Setiap peserta yang datang akan menjalani konseling terlebih dahulu dengan bidan. Setelah itu, baru diberikan rekomendasi mengenai jenis kontrasepsi yang tepat untuk mereka," ujarnya.
DP3AP2KB Batam menyediakan berbagai jenis kontrasepsi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah Intrauterine Device (IUD), implan, aff implan, vasektomi (MOP), dan tubektomi (MOW).
Untuk layanan MOP dan MOW, peserta akan dirujuk ke rumah sakit, mengingat prosedur ini memerlukan penanganan medis khusus.
Mutiara harap dengan pendekatan dan pelayanan gratis tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya Keluarga Berencana untuk pengendalian penduduk di Kota Batam.