Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Arief Alhadihaq menyampaikan pihaknya tidak lagi menjual daging kerbau beku sebagaimana penugasan dari pemerintah pusat.
"Sesuai penugasan pemerintah, Bulog tidak lagi memegang kendali penjualan daging beku, tapi dikembalikan ke pihak swasta," kata Arief di Tanjungpinang, Jumat.
Ia menyebut stok daging beku di gudang Bulog Tanjungpinang sudah kosong sejak tiga bulan terakhir. Setelahnya, tak ada lagi penambahan pasokan daging beku dari pusat.
Menurutnya selama ini permintaan daging beku di wilayah Tanjungpinang dan Bintan cukup tinggi, terutama pada hari-hari besar keagamaan seperti menyambut bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.
"Kami biasanya menjual daging beku di pasaran seharga Rp80 ribu per kilogram," ujar Arief.
Ia menambahkan saat ini Bulog Tanjungpinang masih tetap menjual beras medium SPHP, beras premium, gula pasir, serta minyak goreng kemasan "Minyakita".
Untuk stok beras medium SPHP di gudang mereka tersisa 800 ton, dan ditargetkan kembali masuk 2.000 ton hingga bulan November 2024.
Sementara khusus beras premium tersisa tujuh ton, jumlahnya akan ditambah ketika stok sudah habis. Sedangkan stok minyak goreng tersisa 3.000 liter, lalu gula pasir 1.500 ton.
Arief melanjutkan harga beras Bulog Tanjungpinang masih mengacu pada putusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI tanggal 1 Mei 2024, di mana beras medium SPHP dijual seharga Rp11.300 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di pasaran sebesar Rp13.100 per kilogram.
"Beras medium kemasan lima kilogram dijual sebesar Rp65.500 per kilogram," ungkapnya.
Kemudian, untuk harga beras premium Rp13.700 per kilogram, gula pasir Rp14.000 per kilogram, dan minyak goreng kemasan Rp15 ribu per liter.
Baca juga: Bulog Tanjungpinang pastikan pasokan pangan cukup sampai akhir tahun
"Sesuai penugasan pemerintah, Bulog tidak lagi memegang kendali penjualan daging beku, tapi dikembalikan ke pihak swasta," kata Arief di Tanjungpinang, Jumat.
Ia menyebut stok daging beku di gudang Bulog Tanjungpinang sudah kosong sejak tiga bulan terakhir. Setelahnya, tak ada lagi penambahan pasokan daging beku dari pusat.
Menurutnya selama ini permintaan daging beku di wilayah Tanjungpinang dan Bintan cukup tinggi, terutama pada hari-hari besar keagamaan seperti menyambut bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.
"Kami biasanya menjual daging beku di pasaran seharga Rp80 ribu per kilogram," ujar Arief.
Ia menambahkan saat ini Bulog Tanjungpinang masih tetap menjual beras medium SPHP, beras premium, gula pasir, serta minyak goreng kemasan "Minyakita".
Untuk stok beras medium SPHP di gudang mereka tersisa 800 ton, dan ditargetkan kembali masuk 2.000 ton hingga bulan November 2024.
Sementara khusus beras premium tersisa tujuh ton, jumlahnya akan ditambah ketika stok sudah habis. Sedangkan stok minyak goreng tersisa 3.000 liter, lalu gula pasir 1.500 ton.
Arief melanjutkan harga beras Bulog Tanjungpinang masih mengacu pada putusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI tanggal 1 Mei 2024, di mana beras medium SPHP dijual seharga Rp11.300 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di pasaran sebesar Rp13.100 per kilogram.
"Beras medium kemasan lima kilogram dijual sebesar Rp65.500 per kilogram," ungkapnya.
Kemudian, untuk harga beras premium Rp13.700 per kilogram, gula pasir Rp14.000 per kilogram, dan minyak goreng kemasan Rp15 ribu per liter.
Baca juga: Bulog Tanjungpinang pastikan pasokan pangan cukup sampai akhir tahun