Batam (ANTARA) - Dinas Perikanan  Kota Batam, Kepulauan Riau, mengadopsi teknologi budidaya perikanan modern untuk mengoptimalkan produksi ikan berkualitas.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Batam, Cicik Kurniawati menjelaskan bahwa teknologi yang diterapkan berupa penggunaan probiotik dan imunostimulan, yang berperan penting dalam pencegahan penyakit ikan serta meningkatkan respons imun.

“Probiotik dapat membantu meningkatkan respons imun dan nutrisi ikan, serta memperbaiki kualitas air kolam. Sementara itu, imunostimulan memperkuat daya tahan tubuh ikan dan memperbaiki ketidakseimbangan imun ikan, sehingga lebih kebal terhadap infeksi. Teknologi ini kami nilai sangat efektif untuk meningkatkan hasil produksi budidaya di Batam,” ujarnya saat dihubungi Batam, Sabtu.

Adopsi teknologi modern ini dilakukan melalui kerjasama dengan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan dari Universitas Airlangga dan melibatkan 17 kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) binaan Diskan Batam, yang mendapatkan pelatihan intensif tentang penerapan teknologi modern ini.

“Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa yang ingin belajar dan berbagi pengetahuan dengan para pembudidaya. Ini penting untuk mendorong produksi ikan yang lebih berkualitas di Batam,” ujarnya.

Para pembudidaya diberikan materi tentang manajemen kualitas air, identifikasi penyakit ikan, serta cara menggunakan probiotik dan imunostimulan secara efektif.

Selain kegiatan edukasi, para peserta juga langsung mempraktikkan penerapan teknologi ini di kolam budidaya yang ada di lapangan.

“Kami melihat antusiasme yang tinggi dari pembudidaya untuk belajar dan menerapkan teknologi baru ini,” kata kepala bidang itu.

Diskan Batam akan terus memberikan pendampingan dan evaluasi berkelanjutan kepada para pembudidaya agar hasil yang diharapkan dapat tercapai, mengingat panen budidaya ikan nila akan dilaksanakan di bulan November mendatang.

"Harapannya, pembudidaya ikan di Batam dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan mereka," tutupnya.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024