Natuna (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau melengkapi kebutuhan dokter spesialis di rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat melalui program pendayagunaan dokter spesialis (PDGS).
 
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah dikonfirmasi dari Natuna, Sabtu, mengatakan PDGS merupakan program dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
 
"Kita minta ke Kemenkes dan mereka yang buka formasi," ucap dia.
 
Ia menerangkan dokter PDGS dikontrak oleh Kemenkes selama satu tahun untuk bekerja di Natuna dan kontrak boleh diperpanjang.
 
"Ini merupakan salah satu upaya kita untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter," ujar dia.
 
Dokter PDGS yang tengah bertugas di Natuna, antara lain obstetri dan ginekologi, dokter penyakit dalam, dan dokter bedah.

Menurut dia, dengan adanya ketiga dokter spesialis itu, kebutuhan dokter spesialis dasar di RSUD Natuna sudah lengkap.
 
"Kita sudah punya dokter spesialis anak definitif," ucap dia.
 
Ia mengatakan RSUD Natuna juga dilengkapi dengan dokter residen.

Baca juga: Pengabdian Bidan Tetty jadi harapan di ujung perbatasan Indonesia
 
Ia menjelaskan dokter residen merupakan calon dokter spesialis, ilmu yang dimiliki hampir sama dengan dokter spesialis pada umumnya. Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir jika saat berobat dilayani oleh mereka.
 
"Dokter residen tinggal ujian saja, ilmu yang mereka miliki atau dapat hampir sama dengan dengan dokter spesialis, mereka hanya tinggal pengukuhan saja," ucap dia.
 
Pihak Pemkab Natuna sebelumnya menyatakan berupaya melengkapi dokter spesialis untuk ditempatkan di fasilitas kesehatan setempat.
 
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Natuna Muhammad Alim Sanjaya mengatakan dokter spesialis yang diupayakan, yakni dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif, dokter spesialis bedah (umum), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis penyakit dalam dan saraf dan neurologi.
 
Upaya yang dilakukan dengan membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2024 untuk formasi tersebut, namun keenam formasi yang dibuka tetap kosong pelamar hingga proses pendaftaran ditutup.
 
"Tidak ada yang mendaftar, jadi tahun ini tetap kosong, dan ini tidak terjadi pada tahun ini saja," ucap dia.

Baca juga: Lanud Natuna renovasi rumah dinas pertama Danlanud jadi "heritage"

Pewarta : Muhamad Nurman
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024