Batam (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) melakukan simulasi untuk menjaga kenetralan pada tempat pemungutan suara (TPS) dengan membedakan jumlah pasangan calon dan menggunakan nomor urut dua digit.
“Pada simulasi pemilihan gubernur, kami mengatur jumlah pasangan calon (paslon) sebanyak tiga pasangan, meskipun pada kenyataannya terdapat dua paslon. Sama untuk simulasi pemilihan bupati, kami buat menjadi empat pasangan, meskipun pada pemilihan nyata, ada tiga,” kata Ketua KPU Kabupaten Karimun Mardanus saat dihubungi di Batam, Ahad.
Hal ini dilakukan untuk mencegah persepsi adanya keberpihakan terhadap paslon tertentu.
“Untuk nomor urut kami menggunakan angka dua digit seperti 65, 66 dan 67. Ini untuk menciptakan kondisi yang benar-benar netral selama simulasi,” katanya.
Simulasi yang dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Balai Kota, menggunakan data TPS nyata dengan jumlah pemilih lebih dari 400 orang.
Proses pemungutan suara dalam simulasi ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB, sama dengan waktu pemungutan suara yang akan diterapkan pada hari-H pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Mardanus menyebutkan bahwa pelaksanaan simulasi tersebut lancar, dan mendapatkan respon positif dari peserta kegiatan.
"Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar, masyarakat juga antusias mengikuti simulasi ini. Kami lengkapi peserta dengan uang transportasi serta makanan ringan," ujarnya.
Antusiasme masyarakat diharapkan dapat tercermin pada hari pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Karimun, mewujudkan demokrasi yang adil dan penuh integritas.
Baca juga: Bawaslu Karimun pastikan alur pengawasan distribusi logistik ke TPS