Batam (ANTARA) - Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melakukan panen perdana budidaya ikan sistem bioflok bersama kelompok pembudidaya ikan yang selama ini mendapat pendampingan dari instansi itu.

"Panen perdana ini merupakan hasil budidaya selama empat bulan. Hasilnya luar biasa, membuktikan bahwa budidaya ikan dapat dilakukan di lahan terbatas," ujar Kepala Dinas Perikanan Kota Batam Yudi Admajianto di Batam, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan budidaya ikan ini menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan seperti Batam yang memiliki keterbatasan lahan.

Kegiatan panen tersebut dilaksanakan di salah satu kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Berkah Bersama di Batam Kota.

Yudi juga menekankan pentingnya program ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah.

"Kami bersama masyarakat, melalui kelompok budidaya ikan, berupaya mencukupi kebutuhan ikan, baik untuk masyarakat lokal maupun wisatawan. Ini menjadi contoh bahwa masyarakat bisa mandiri, membudidayakan ikan, dan meningkatkan perekonomian keluarga," katanya.

Ketua Pokdakan Berkah Bersama Rohim mengungkapkan bahwa panen kali ini menghasilkan sekitar 150 kilogram ikan nila dari dua kolam.

"Hasil panen ini dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram, totalnya mencapai sekitar Rp3 Juta per kolam. Kalau semuanya selesai dipanen, perkiraan total bisa mencapai Rp15 juta," ujar Rohim.

Kelompoknya melakukan panen secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar dengan memasarkan hasil ikan secara mandiri.

Program budidaya ikan sistem bioflok ini diharapkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan di Batam tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi mandiri berkelanjutan.

"Kami akan terus memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada kelompok budidaya, sehingga kegiatan ini dapat berjalan secara berkelanjutan," tutup Yudi.

Baca juga: Diskan Kota Batam siapkan kampanye Gemarikan sasar sekolah di 2025


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024