Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta semua pihak menahan diri terkait konflik yang melibatkan warga Rempang, Kota Batam dengan pekerja PT MEG.

Ansar menyampaikan saat ini aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan guna mencari benang merah terhadap pemicu bentrok yang terjadi antara kedua belah pihak.

"Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang sumbernya tidak bisa dipercaya. Serahkan saja kepada polisi untuk menyelidiki kejadian ini," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Minggu.

Ansar juga memastikan Pemprov Kepri bersama Pemkot Batam serta pihak-pihak terkait akan membahas masalah Rempang usai pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam terpilih pada awal tahun 2025.

Menurutnya pemerintah memang sangat memprioritaskan investasi untuk meningkatkan ekonomi sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, namun di sisi lain tetap harus mengutamakan perlindungan dan kesejahteraan masyarakat tempatan.

"Kami akan cari solusi terbaik untuk menangani kisruh di Rempang," ucap Ansar.

Kericuhan terjadi di Sembulang Hulu, Rempang Selasa (17/12) malam, usai warga mengamankan pekerja PT MEG yang menurunkan spanduk-spanduk berisi penolakan proyek strategis nasional (PSN) Eco-City yang dipasang oleh warga.

Peristiwa tersebut memicu reaksi pekerja PT MEG lainnya yang datang ke Semubulang Hulu hingga terjadi kericuhan yang melukai empat orang warga setempat, dan satu orang pekerja PT MEG.

Saat ini kasus bentrokan tersebut sedang diusut Polresta Barelang Batam setelah menerima dua laporan polisi dari warga dan satu laporan dari PT MEG.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Kepri minta semua pihak tahan diri terkait insiden Rempang


Pewarta : Ogen
Editor : Laily Rahmawaty
Copyright © ANTARA 2024