Batam (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) selama kurun waktu Januari-Desember 2024, berhasil menangani sejumlah 189 kasus kebakaran.
Kepala Dinas Damkar Kota Batam Azman mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran terbanyak adalah semak belukar dengan 63 kasus, disusul kebakaran bangunan perumahan sebanyak 33 kasus dan 45 kasus lain-lain.
“Kasus kebakaran tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan total 39 kasus. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang cenderung kering, sehingga memicu kebakaran semak belukar,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Jumat.
Selain itu, kebakaran pada bangunan industri tercatat sebanyak 11 kasus, bangunan umum 7 kasus, kendaraan 13 kasus, dan kawasan hutan sebanyak 17 kasus.
Menurut Azman, kasus kebakaran di semak belukar dan perumahan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023, yakni bertambah sekitar 51 kasus.
“Selain semak belukar sebagai pemicu kebakaran tertinggi, masyarakat yang membuang puntung rokok sembarangan juga menjadi salah satu pemicu kebakaran,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa Damkar Kota Batam berkomitmen memberikan respons cepat dalam penanganan kebakaran.
“Waktu respons kami adalah 15 menit sejak mendapatkan informasi. Dalam waktu tersebut, kami sudah tiba di lokasi kejadian, kecuali ada kendala seperti kemacetan di jam-jam sibuk,” katanya.
Untuk mendukung upaya tersebut, Damkar Pemkot Batam memiliki tiga pos pemadam utama, yaitu di kantor sekretariat di Sekupang, di Sei Panas sebelum Jembatan 1 Barelang, dan di Nongsa sebelah Kantor Camat Nongsa.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk memahami sumber-sumber api yang mudah terbakar, seperti semak belukar, tumpukan sampah kering dan kabel listrik yang rusak, waspadalah,” katanya.
Dengan langkah antisipasi yang baik dan respons cepat dari Damkar Kota Batam, diharapkan jumlah kebakaran di tahun mendatang dapat berkurang secara signifikan dan ditanggulangi dengan baik.