Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat industri mesin dan elektronik mendominasi realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dengan nilai investasi tertinggi berasal dari Singapura sebesar Rp1,91 triliun.
Selain Singapura, negara Asia lainnya yaitu Tiongkok juga berkontribusi besar terhadap realisasi PMA di Batam dengan nilai investasi sebesar Rp1,69 triliun.
"Kami bersyukur karena Batam masih menjadi salah satu destinasi unggulan investasi di Indonesia. Hal ini tentu tidak terlepas dari upaya BP Batam yang terus berusaha untuk membenahi infrastruktur pendukung investasi," ujar Kepala BP Batam Muhammad Rudi dalam keterangan di Batam, Selasa.
Sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam memberikan kontribusi besar terhadap realisasi PMA di Batam pada Kuartal III Tahun 2024 dengan nilai Rp1,84 triliun.
Rudi menyebutkan sektor industri jasa, perdagangan dan reparasi, konstruksi serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran turut memberikan kontribusi serupa terhadap perkembangan investasi di Batam.
Oleh sebab itu, Rudi mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dalam menjaga kenyamanan dan keamanan investor di Batam.
"Gairah investasi ini akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Batam. Mari bersama-sama menjaga situasi kondusif kota tercinta ini agar produksi bisa terus berjalan," katanya.