Batam (ANTARA) - Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batam, Kepulauan Riau menyiapkan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kualitas produk UMKM agar bisa menembus pasar global.

Konsultan PLUT Batam Nurul Qamariah Adijaya di Batam, Rabu mengatakan dalam mendukung hal tersebut, pihaknya telah mempersiapkan pelatihan, di antaranya pelatihan desain kemasan produk, pelatihan kemasan pelebelan (stiker) produk, hingga pelatihan foto produk.

“Kami juga fasilitasi izin usaha yang diperlukan UMKM, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikasi halal,” ujar Nurul.

Ia menyampaikan hingga saat ini terdapat puluhan UMKM yang telah mencakup pasar global yang merupakan hasil kerja sama antara Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) dengan salah satu pasar halal yang ada di Johor Bahru, Malaysia.

“Kalau memang yang kerja sama di Plaza Angsana, Johor Bahru tadi itu baru di akhir tahun lalu 2024 dan kita baru mau mencoba mengatur strategi lagi karena ada proses pengiriman yang harus diatur, kesiapan UKM berapa banyak mereka mampu produksi, jadi mungkin sekitar 2-3 bulan sekali kita suplai ke Malaysia,” kata Nurul.

Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk dapat menembus pasar global, pelaku UMKM juga diwajibkan untuk memiliki NIB sebagai identitas produk usahanya.

Menurut Nurul, NIB juga memberikan dampak dan potensi yang baik bagi pelaku UMKM untuk dapat diterima di pasar lokal maupun global.

“Karena NIB itu yang akan bantu mereka untuk melebarkan sayap ke beberapa pasar yang lain. Jadi seberapa besar potensi mereka untuk bisa masuk ke pasar global bahkan ke pasar lokal mereka wajib punya NIB untuk rata-rata diterima market. Ini juga mempengaruhi omset mereka,” kata Nurul.

Sebelumnya, PLUT Batam membina sebanyak 1.800 pelaku usaha dari berbagai jenis usaha yang ada di daerah ini.

Konsultan PLUT Batam Nurul Qamariah Adijaya, di Batam, Senin, mengatakan dari 1.800 pelaku usaha itu, 80 persen di antaranya merupakan produk usaha sektor kuliner.

“Kuliner dan kerajinan tangan. Bisa disebut 80 persen di sektor kuliner. Kuliner itu lebih banyak di keripik, jajanan manis, minuman, kue basah, sektor katering dan masakan olahan,” ujar Nurul.

Ia menjelaskan sejumlah produk kuliner milik pelaku usaha binaan PLUT Batam sudah masuk pemasaran di ritel-ritel modern, baik di dalam negeri maupun luar negeri.


Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025