Batam, Kepri (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP2) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), meluncurkan Program Pangan Lestari (P2L) pada 2025 dengan melibatkan 64 kelompok wanita tani (KWT).
Kepala Dinas KP2 Kota Batam Mardanis menyatakan program ini sudah masuk dalam Rencana Kerja (Renja) 2025 dan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
"Tahun ini ada 64 KWT yang akan mengikuti program P2L. Saat ini, tahap verifikasi sudah selesai pada Januari lalu, dan Februari ini kami mulai sosialisasi di tingkat kelurahan," ujar Mardanis saat dihubungi di Batam, Kepri, Rabu.
Sebanyak 90 KWT di Kota Batam akan menerima bantuan setelah tahap sosialisasi selesai dengan 26 kelompok mendapat bantuan dari Pokok Pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam.
Bantuan tersebut diperkirakan mulai disalurkan pada Mei hingga Juli, setelah Lebaran 2025.
Ia menjelaskan untuk tahun ini tidak ada bantuan tanah hitam, melainkan lebih banyak kompos dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Polda Kepri siapkan 3.000 paket program MBG tahap III
Mardanis menjelaskan program ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
"Kami menggerakkan ibu-ibu wanita tani agar bisa memenuhi kebutuhan bumbu dapur sendiri, seperti cabai, lengkuas, daun jeruk, dan jeruk sambal. Jika dihitung, ini bisa menghemat sekitar Rp20 ribu per hari atau Rp600 ribu per bulan," ujarnya.
Sebelum menerima bantuan, setiap kelompok harus melalui tahapan pelatihan dan praktik menanam.
"Kami ingin sebelum menerima bantuan, peserta sudah memiliki keterampilan dasar dalam menanam dan mengolah media tanam," tambahnya.
Terkait kriteria penerima bantuan, ia menegaskan bahwa semua kelompok yang dibantu telah melalui proses verifikasi calon penerima calon lokasi (CPCL) yang memeriksa berkas dan kelayakan kelompok.
Baca juga: Kejati Kepri hentikan tuntutan perkara penadahan melalui keadilan restoratif
Komentar