Gaza City, Palestina (ANTARA) - Kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas, menuduh Israel menghambat pelaksanaan kesepakatan bantuan dan rekonstruksi di Gaza, yang selama lebih dari 15 bulan mengalami pemboman hingga gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari.

"Israel terus menunda pelaksanaan proses bantuan dan rekonstruksi yang telah disepakati dalam perjanjian gencatan senjata, serta tidak sepenuhnya memenuhi komitmennya terhadap bantuan kemanusiaan," kata juru bicara Hamas, Hazem Qassem, dalam sebuah pernyataan tanpa merinci lebih lanjut.

"Meski sektor kesehatan mengalami kehancuran besar, pendudukan (Israel) belum mengizinkan upaya pemulihan atau masuknya pasokan medis penting," tambahnya.

Baca juga: Senin, cuaca Kepri diprakirakan berawan dan berpotensi hujan lokal
 

"Pengiriman bahan bakar masih jauh di bawah jumlah yang ditetapkan dalam kesepakatan, dan pasokan yang mencapai Gaza utara sangat minim," ujarnya melanjutkan.

Qassem juga menyatakan bahwa "alat berat yang disebutkan dalam kesepakatan belum diizinkan masuk, sehingga menyulitkan evakuasi jenazah para syuhada dan menghambat pemulihan jenazah sandera yang akan ditukar, terutama pada akhir fase ini."

Hamas mendesak para mediator, yaitu Qatar dan Mesir, serta penjamin gencatan senjata, untuk "memaksa Israel agar segera mengizinkan masuknya bantuan yang telah disepakati, termasuk tenda, bahan bakar, pasokan makanan, dan alat berat, serta memastikan penghentian semua pelanggaran lainnya."

Sumber: Anadolu

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas tuding Israel menghambat bantuan dan upaya rekonstruksi Gaza

Pewarta : Primayanti
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025