Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menggelar gerakan pangan murah (GPM) mini on the road untuk menstabilkan harga sekaligus memberikan akses bahan pangan murah bagi masyarakat.
Fungsional Ahli Muda DP3 Tanjungpinang Ludiana Sinaga mengatakan program bekerja sama dengan Bulog, petani lokal melalui gerai pasar tani, serta distributor dan UMKM.
"Tahun lalu, program serupa sudah ada, tetapi kali ini kami sebut on the road, karena tidak menggunakan anggaran APBD," kata Ludiana di Tanjungpinang, Jumat.
Ia menyampaikan program ini akan digelar dua kali sebulan di lokasi yang tidak memerlukan tenda atau fasilitas tambahan.
Pada Februari 2025, katanya, kegiatan gerakan pangan murah tersebut digelar di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 5 atau di depan Kantor DP3 Tanjungpinang, Kamis (6/2/2025).
Kemudian, di Jalan Aisyah Sulaiman atau halaman parkir Kantor Camat Bukit Bestari, Jumat (7/2/2025). Kegiatan digelar sejak pagi hingga siang hari.
Baca juga: Badan Karantina usulkan PLBN Serasan sebagai pos layanan ekspor-impor
Ludiana menyampaikan bahan pangan yang dijual lebih murah dibanding harga di pasaran, seperti beras SPHP 5 kilogram sebesar Rp58 ribu, beras premium 5 kilogram Rp65 ribu, lalu gula pasir Rp14 ribu per kilogram, tepung Rp9.600 per kilogram, minyakita Rp30 ribu per 2 liter, sayur hidroponik Rp7.000 per bungkus, dan bayam Rp25.000 per kilogram.
"Bulog menyediakan beras, minyak goreng, tepung, dan gula, sementara petani lokal menjual sayuran segar hasil panen mereka," ujarnya.
Sementara, Ketua Gerai Pasar Tani Sutrisno menjelaskan bahwa gerai yang dibina oleh DP3 Tanjungpinang terdiri dari 25 kelompok tani yang menjual berbagai hasil pertanian, seperti sayuran dan cabai.
Harga yang kami tawarkan lebih murah dibanding harga pasar, dengan selisih Rp5.000 hingga Rp10.000.
"Ini menguntungkan petani sekaligus membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan lebih terjangkau,” jelas Sutrisno.
Menurut Sutrisno, program ini juga membantu petani mengurangi ketergantungan pada tengkulak, sehingga keuntungan yang diperoleh lebih tinggi.
Para petani rutin mengikuti bazar pangan murah untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan harga di pasaran.
"Setiap pelaksanaan, masyarakat selalu antusias berbelanja," kata dia.