Natuna (ANTARA) - Perum Bulog memastikan stok beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, tersedia untuk enam bulan ke depan, kata Pemimpin Perum Bulog Natuna, Delly Bayu Putra, saat dikonfirmasi dari Natuna Kamis.
Delly menjelaskan Bulog memiliki dua gudang di Natuna yakni di Kecamatan Bunguran Timur (Ibukota Kabupaten Natuna) dan Kecamatan Bunguran Barat . Total beras SPHP yang tersedia di dua gudang diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 ton.
“Stok beras yang kami miliki saat ini dapat memenuhi kebutuhan selama enam hingga tujuh bulan ke depan,” ujar dia.
Baca juga: Polda Kepri gerebek minilab produksi cairan vape etomidate
Lebih lanjut, Delly menyampaikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menerima tambahan pasokan beras sebanyak 185 ton yang akan disimpan di Gudang Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat. Pada Mei 2025, Bulog Natuna juga telah menerima 815 ton beras dari pusat. 800 ton disimpan di Gudang Ranai dan 15 ton di Sedanau.
Meskipun stok beras cukup melimpah, Bulog belum dapat menjual atau menyalurkan ke agen karena masih ada instruksi penundaan penyaluran sejak Februari lalu. Penundaan ini juga berlaku untuk distribusi bantuan pangan beras SPHP.
Langkah ini diambil sebagai strategi pemerintah menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani agar tidak mengalami penurunan yang terlalu drastis.
“Saat ini kami masih menunggu arahan atau aturan terbaru dari pusat sebelum melakukan penyaluran kembali,” ucap dia.
Baca juga:
Hakim vonis seumur hidup 9 mantan anggota Satresnarkoba Polresta Barelang
Pawai obor anak-anak meriahkan malam takbiran di Tanjungpinang
Komentar