Tanjungpinang (ANTARA) - Bulog Cabang Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memastikan ketersediaan bahan pangan, terutama bagi masyarakat di pulau-pulau terluar dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq mengatakan pasokan pangan seperti beras untuk pulau-pulau di Lingga dan Anambas sudah didistribusikan pada awal Januari 2025.
"Bahkan stok beras di dua pulau itu cukup hingga Idul Fitri 1446 Hijriah," kata Arief di Tanjungpinang, Kamis.
Dia menyampaikan, saat ini Bulog Tanjungpinang memiliki stok cadangan beras pemerintah (CBP) sekitar 1.400 ton, lalu ada juga komoditi komersil lainnya yang meliputi beras premium 20 ton, gula pasir 500 kilogram, dan tepung terigu 250 kilogram.
Menurutnya, stok bahan-bahan pangan tersebut, khususnya beras CBP yang merupakan penugasan dari pemerintah pusat, masih aman hingga tiga bulan ke depan atau setelah Idul Fitri.
"Khusus untuk komoditi komersil tinggal menyesuaikan saja, kalau kurang langsung pengadaan lagi," ujarnya.
Arief menyebut, harga bahan pangan yang dijual Bulog sejauh ini tak ada mengalami kenaikan. Untuk beras CBP seharga Rp11.300 per kilogram, lalu beras premium Rp13.100 per kilogram, gula pasir Rp14 ribu per kilogram, dan tepung terigu Rp8.500 per kilogram.
Ia melanjutkan bahwa komoditi beras CBP masih menjadi primadona masyarakat karena harga yang murah dengan beras berkualitas.
Penyerapannya pun relatif tinggi, dalam sebulan mencapai 400 ton untuk empat wilayah kerja Bulog Tanjungpinang, yakni Tanjungpinang, Bintan, Lingga, dan Anambas. Untuk serapan beras premium sekitar enam ton per bulan.
"Sepanjang Januari-Februari 2025, penyerapan beras CBP Bulog Tanjungpinang sudah mencapai 500 ton," ungkap Arief.
Lebih lanjut Arief mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terkait ketersediaan pangan jelang Ramadhan dan membelinya sesuai kebutuhan.
Bulog Tanjungpinang juga siap bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk menjaga kestabilan harga dan stok pangan dalam menghadapi momen hari besar keagamaan, salah satunya melalui operasi pasar murah.
"Beberapa hari lalu, kami bersama Pemkot Tanjungpinang sudah menggelar gerakan pangan murah, antusias warga sangat tinggi untuk membeli bahan pokok dengan harga lebih terjangkau," demikian Arief.
Baca juga: Bulog Tanjungpinang sebut alasan menghentikan penyaluran beras SPHP