Tanjungpinang (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) memanen 150 kilogram hasil budidaya sayur kangkung setelah menjalani proses penanaman selama satu bulan terakhir sebagai wujud mendukung program ketahanan pangan pemerintah.
Kepala Rutan Kelas I Tanjungpinang Yan Patmos mengatakan sayur kangkung tersebut ditanam bersama warga binaan di atas lahan kosong seluas 500 meter per segi dari total luas lahan rutan sekitar 1,5 hektare.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan, sekaligus optimalisasi pemanfaatan lahan kosong secara positif," kata Yan Patmos usai panen , Senin.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini juga bertujuan memberikan bekal keterampilan pertanian kepada warga binaan, sehingga mereka memiliki keahlian yang dapat dimanfaatkan setelah kembali ke masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, hasil panen sayur ini tidak hanya dimanfaatkan untuk konsumsi internal, tetapi juga dibagikan kepada warga sekitar dalam kegiatan bakti sosial.
"Langkah ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara rutan dan masyarakat sekitar, sekaligus menunjukkan bahwa warga binaan juga dapat berkontribusi positif bagi lingkungan," ujar Yan Patmos.
Ia menambahkan selain kangkung, Rutan Tanjungpinang juga menanam sayur pak coy, sawi, semangka madu, serta memelihara ribuan bibit ikan nila di kolam yang ada di lingkungan rutan setempat.
Pihaknya berkomitmen meningkatkan hasil panen sayur dan ikan dengan harapan dapat dijual di pasaran, selain untuk dikonsumsi petugas dan warga binaan Rutan Tanjungpinang.
"Kami sudah beberapa kali panen sayur dan ikan, namun jumlahnya masih terbatas, secara bertahap hasil panen akan ditingkatkan," demikian Yan Patmos.
Rutan Tanjungpinang turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait pada panen kangkung kali ini, mulai dari TNI, Polri, Perbankan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, serta Ketua RT dan RW setempat.