Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih terus menjalin koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Batam terkait penentuan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di wilayah tersebut.

Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura mengatakan bahwa program ini ditargetkan hadir di empat titik di Kepri, termasuk Batam.

“Sekolah Rakyat sudah kami ajukan satu di Senggarang Tanjungpinang, satu di Bintan. Untuk Batam, kami masih akan berkoordinasi dengan Wali Kota. Ada juga di Anambas sedang dalam proses pengusulan,” ujar Nyanyang di Batam, Jumat.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya yang masuk dalam kategori desil 1.

Baca juga: Pemko Batam penuhi kebutuhan siswa lewat bantuan SPP dan seragam

Program ini menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap akses pendidikan yang lebih merata di semua daerah, khususnya untuk kawasan yang tertinggal.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa alternatif lahan yang berpotensi menjadi lokasi Sekolah Rakyat di kota itu. yakni di Nongsa dan Sagulung namun belum diputuskan.

“Sekolah Rakyat ini sasarannya sangat spesifik, yaitu anak-anak dari keluarga desil 1. Maka kami harus benar-benar mendata agar bantuan dan aksesnya tepat sasaran,” katanya menjelaskan.

Namun, ia juga menyoroti kendala utama dalam implementasi program ini, yakni kekurangan tenaga pendidik di Batam.

Saat ini, Batam masih kekurangan sekitar 700 guru untuk jenjang SD dan SMP, yang belum bisa diatasi karena pemerintah daerah tidak bisa melakukan rekrutmen.

Baca juga: Wagub Kepri imbau transportasi online patuhi skema tarif sesuai SK gubernur

“Kondisi kekurangan guru ini merupakan masalah nasional. Untuk SD dan SMP, kita akan ajukan tambahan tenaga guru tahun depan. Sementara jenjang SMA menjadi kewenangan provinsi yang di tahun ini sedang diprioritaskan. Sekarang sedang dikonsultasikan soal mekanisme rekrutmennya,” ujar Tri.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pemetaan ulang kebutuhan guru menjelang tahun ajaran baru, karena telah ada pengangkatan guru PPPK dan pemanfaatan ruang talenta guru yang berpengaruh terhadap distribusi tenaga pendidik.

Selain itu, Disdik Batam juga tengah mempersiapkan penambahan dua dapur baru untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang akan dibuka di Kecamatan Nongsa dan Batam Kota.

“Saat ini ada enam dapur, nanti akan bertambah dua lagi yang akan menambah pelayanan terhadap 6.000 siswa. Namun tantangan saat ini adalah soal selera makan siswa, karena banyak yang tidak suka sayur,” tutupnya.

Baca juga:
Mengenal Burhanuddin, sang penjaga ekosistem laut di Anambas 

Natuna terima dividen Rp6 miliar dari Bank Riau Kepri Syariah


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025