Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) triwulan I 2025 tumbuh mencapai 5,16 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan I 2024 sebesar 5,00 persen.
Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati menyatakan perekonomian Kepri tersebut bila diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencatat Rp91,30 triliun, dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp53,86 triliun.
"Dalam lingkup regional, PDRB Kepri triwulan I 2025 memberikan kontribusi sebesar 7,26 persen atau berada pada urutan kelima terhadap PDRB Pulau Sumatera," kata Margaretha di Tanjungpinang, Senin.
Margaretha menjelaskan pertumbuhan tahunan yang tinggi pada triwulan I 2025 dicapai berkat sektor jasa perusahaan sebesar 26,89 persen, diikuti jasa lainnya 16,41 persen, dan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 10,29 persen.
Jika dilihat dari lapangan usaha, kata dia, pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan I 2025 masih ditopang industri pengolahan dengan andil pertumbuhan tertinggi sebesar 3,09 persen.
Kemudian, diikuti kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,82 persen, serta kategori konstruksi sebesar 0,75 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, lanjutnya, komponen net ekspor mempunyai andil pertumbuhan sebesar 2,40 persen, dan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan andil sebesar 1,34 persen.
"Secara nasional, pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan I-2025 berada pada urutan ke-12," kata Margaretha.